Dr. Julitasari : Kenapa Orang Mau Repot repot Membuat Hoax

- 4 Juni 2021, 08:30 WIB
Hoaks Vaksin COVID-19 Perlambat Cakupan Kekebalan Kelompok
Hoaks Vaksin COVID-19 Perlambat Cakupan Kekebalan Kelompok /Freepick.com/

LENSA BANYUMAS - Pandemi COVID-19 tidak serta merta menghentikan peredaran hoaks ditengah masyarakat. Justru hoaks terkait pengobatan dan penanganan hoaks, serta informasi salah seputar vaksin dan vaksinasi masih banyak ditemukan di lapangan.

Hal ini perlu dijawab dan diluruskan oleh sumber-sumber informasi yang terpercaya. Dr Julitasari Sundoro, MSc, MPH, pemerhati imunisasi menjelaskan dirinya terkadang tidak mengerti kenapa orang-orang mau repot-repot membuat hoaks.

“Karena hal ini merugikan program vaksinasi, sehingga berimbas pada rendahnya cakupan vaksinasi, tidak hanya vaksinasi COVID-19,” terangnya dalam rilis yang diterima Lensa Banyumas oleh tim KPCPEN, Jumat, 4 Juni 2021.

Baca Juga: Nasabah Koperasi Jaya Abadi Cilacap Geruduk Ratusan Nasabahnya, Kuasa Hukum : Total 6 Miliar !

Dr. Julitasari, berpesan agar masyarakat harus mendapat penjelasan dari institusi yang kredibel
dan dapat dipercaya.

“Institusi seperti Kemenkes dan Kemkominfo perlu jadi rujukan agar masyarakat jangan menelan mentah-mentah suatu berita dan informasi.

Kita harus cek kembali kalau ragu dan tidak langsung menyebarkannya,” ujarnya.

Baca Juga: RSUD Margono Luncurkan Aplikasi Anti Fraud, Namanya EVA Centil

Seperti halnya menjawab keraguan masyarakat terhadap kandungan vaksin COVID-19, Dr.
Julitasari menerangkan sebenarnya kandungan vaksin COVID-19 ini adalah antigen dari virus
SARS-CoV-2, yang diperlukan untuk membentuk antibodi.

“Apabila mendengar ada demam atau bengkak di tempat penyuntikan, itu adalah hal yang biasa
saja dalam proses pembentukan antibodi dalam tubuh manusia. Reaksi-reaksi ringan akibat
divaksinasi itu bisa hilang dalam satu dua hari.

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: Lalu Hamdani/KPCPEN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x