Network
LENSA BANYUMAS - Keputusan Pemerintah terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah tidak boleh dilakukan lebih dari dua hari Seminggu dan hanya dua jam mendapat beragam tanggapan dan komentar dari para netizen.
Dikutip dari akun@nyinyir_update_official, ada beberapa Netizen yang berkomentar kalau PTM han dua jam mending tidak usah sekalian.
@yaltasya: 2 x seminggu ga boleh lebih dari 2 jam, sisanya tetep daring kan
Baca Juga: BLT Dana Desa Cair Juni 2021, Ini Cara Cek Daftar Penerimanya
@syifa.rhn18: Nanggung baju seragam yang
@aldiraff99: cape di jalan gk si
@ziiziizaazaa: Baru dateng dah pulang lagi.
@iibalse7: Total seminggu 4 jam, sebulan 16 jam, 2 semester 192 jam, dituntut bisa jadi anak pintar, dan bisa menjuarai Olimpiade Sains Nasional dan Internasional.
Diberitakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan syarat terkait pelaksaan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan Jokowi mengingatkan bahwa PTM harus dilakukan secara terbatas dan ekstra hati-hati.
"Bapak Presiden mengarahkan bahwa pendidikan tatap muka yang nanti akan dimulai itu harus dijalankan dengan ekstra hati-hati. Tatap mukanya dilakukan tatap muka terbatas," ujar Budi Gunadi usai menghadiri rapat terbatas bersama Presiden Jokowi di Istana Negara.
Hanya boleh maksimal 25 persen dari murid yang hadir.
Tidak boleh lebih dari dua hari seminggu, jadi seminggu hanya dua hari.
Kemudian setiap hari maksimal hanya dua jam.
"Opsi untuk menghadirkan anak adalah ditentukan orang tua," kata Budi.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan sekolah tatap muka mulai dibuka pada Juli 2021.
Kebijakan tersebut tidak bisa ditawar lagi.
Kemendikbud juga telah menerbitkan panduan PTM agar terhindar dari penularan virus corona.***
