Network
LENSA BANYUMAS - Data jumlah anak yatim di Indonesia bersifat dinamis, terus bergerak dari waktu ke waktu.
Persoalan ini tak mungkin akan bisa dipecahkan sendiri oleh Kementerian Sosial dan harus diselesaikan dalam level kebijakan tingkat negara.
Artinya negara harus hadir dalam membantu anak yatim piatu sehingga tak hanya direpresentasikan oleh Kemensos saja yang mengalami banyak keterbatasan.
Demikian disampaikan Politisi PKS Bukhori Yusuf yang belum lama ini menggelar rapat dengan Kemensos.
Baca Juga: Viral! Demi Belajar Online, Anak Yatim di Bogor Rela Jual Ayam untuk Beli Ponsel
"Untuk penanganan anak yatim piatu ini menurutnya harus melibatkan kementerian atau lembaga lain, dengan demikian ada kehadiran negara dalam melindungi anak yatim," tegasnya seperti dikutip dari laman Fraksi PKS.
Diperjelas, urgensi penanganan anak yatim yang diatur melalui kebijakan tingkat negara ini demi memastikan program bantuan terhadap kalangan ini berjalan berkesinambungan, walaupun rezim telah berganti.
Ia mengatakan, sebelumnya pihaknya juga mendukung usulan anggaran dari Kemensos sebesar Rp11.64 triliun untuk menyantuni 4,3 juta anak yatim piatu.
Anggaran santunan yatim piatu ini bakal digelontorkan melalui program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).
