Reinado yang merupakan tentara didikan Australia dan rekannya, Mayor Augusto Araujo (Tara), memimpin pemberontakan bersenjata. Aksi Gastao Salsinha (pimpinan para serdadu yang dipecat) itu memicu gelombang kerusuhan di Ibukota Dilli, yang kemudian menyebar di kalangan geng-geng sipil bersenjata.
Kerusuhan di Timor Leste yang meluas menjadi pertikaian antar etnis (timur dan barat) ini menewaskan sedikitnya 20 orang dan puluhan orang dilaporkan hilang.
Ratusan bagunan dibakar dan dijarah. Sekitar 100.000 warga mengungsi sampai ke perbatasan dengan Indonesia di NTT.
Dalam menjalankan aksinya, Reinado menggunakan taktik mirip Fretilin, kelompok pimpinan Xanana Gusmao yang memberontak terhadap integrasi Timtim ke Indonesia, yaitu taktik hit and run (pukul dan lari).
Reinado melakukan hal serupa. Ia membangun basis di perbukitan Maubisse, 70 km di selatan Dili, dengan senjata M-16 di tangan.
Selain menuntut Alkatiri mundur, ia juga menuntut penempatan kembali rekan-rekannya yang sama-sama dipecat oleh Alkatiri.
Para mantan tentara yang marah karena dipecat itu melakukan berbagai aksi yang membuat kota Dilli porak poranda dan berdarah.
14. 11 Februari 2011 - Presiden Mesir Hosni Mubarak pergi dari Kairo ke kota Sharm el-Sheikh di Mesir.
Ia dianggap mengundurkan diri dari jabatannya dan kekuasaan diambil alih oleh Dewan Militer Tinggi setelah 18 hari protes, menandai gelombang awal revolusi di Mesir.***