Network
Lensa Banyumas - Beberapa hari ini warga Kupang digegerkan dengan penemuan bangkai seekor paus biru yang terdampar di Pantai Nunhila, Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT.
Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional Kupang akan segera mengubur paus sepanjang 29 meter itu karena dikhawatirkan membawa penyakit yang bisa menular ke manusia.
Saat ini, petugas dari balai konservasi sedang melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel isi perut.
Sampel sudah dikirimkan ke Universitas Udayana Bali dan Unversitas Nusa Cendana Kupang untuk diperiksa.
Baca Juga: Valentino Rossi Siap Balas Kekecewaan yang Dialami pada Seri Pembuka MotoGP 2020 di Jerez
Bangkai paus biru itu harus segera ditangani sesuai panduan penanganan bangkai mamalia laut agar tidak menjadi sumber penyakit.
Gunanya untuk apakah memastikan paus seberat 100 ton lebih itu membawa parasit yang berpotensi membawa penyakit yang bisa menular ke manusia.
Kemungkinan bangkau paus biru yang sudsh mulai mengelupas tersebut membawa parasit Anisakis typica yang bisa menyebabkan zoonosis, penyakit hewan yang bisa menular ke manusia.
"Zoonosis ini berbahaya dan biss menular ke manusia bila ikan dikonsumsi dalam kondisi mentah," kata Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Ikram Sangadji.
