Darimana Ilmuwan Bisa Tahu Isi Inti Bumi, Padahal Tidak Digali

- 6 Juni 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi intibumi
Ilustrasi intibumi /Freepick.com/

LENSA BANYUMAS - Hampir semua orang indonesia pernah merasakan gempa. Dengan kemajuan teknologi informasi sekarang kita bahkan bisa tahu lokasi pusat gempa ada dimana, berapa magnitudenya dan berpotensi tsunami atau tidak .

Selain dari itu, tahukah anda bahwa dibalik kejadian gempa ini tersimpan suatu cara yang bisa menggambarkan apa yang ada di inti bumi kita. Lantas bagaimana para ilmuwan bisa mengetahui apa yang ada dipusat bumi tanpa harus menggali.

Menurut Irpan Chumaedi seorang Hydrologist dalam tulisan di akun media sosial pribadinya menjelaskan Secara teknis gelombang gempa terdiri dari dua gelombang utama. Gelombang yang menjalar di dalam bumi (Body Wave) dan gelombang yang menjalar di permukaan bumi (Surface Wave).

Body Wave sendiri terdiri dari 2 tipe. Gelombang Pertama (P-Wave) dan Gelombang kedua (S-Wave). Kalau kita lihat seismograf, gambarannya kurang lebih seperti ini.

 

Nah, P-Wave dan S-Wave ini mempunyai karakter yang berbeda. Bukan saja dalam kecepatan (jika dilihat grafik diatas, P-Waves lebih cepat dari S-Waves). Tapi juga dari jenis medium yang dirambatkannya.

P-Waves dapat merambat dari semua medium. Padat, cair, dan gas. Sedangkan S-Waves hanya dapat merambat di medium cair.

Untuk mengetahuinya para ahli menggunakan namanya sensor gempa. Pada tahun 1909, Andrija Mohorovičić seorang meteorologist dan sesimologist dari kroasia mengamati beberapa sensor gempa yang telah dipasang sebelumnya.

Kemudian menyimpulkan bahwa ketika gelombang gempa terjadi, dan melewati beberapa media yang berbeda, gelombang tersebut akan mengalami refraksi, sama halnya dengan cahaya ketika melewati prisma.

Di belahan bumi yang lain, Richard Dixon Oldham seorang geologist asal inggris, juga menemukan hal yang serupa.

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x