Pakar Keamanan Siber Sebut, Data Personil Polri Bocor dan Dibagikan Gratis oleh Hacker

- 19 November 2021, 18:45 WIB
Ilustrasi hacker: Pakar keamanan siber sebut data Polri bocor dan dijual gratis di internet.
Ilustrasi hacker: Pakar keamanan siber sebut data Polri bocor dan dijual gratis di internet. /FotoArt-Treu/Pixabay/

LENSA BANYUMAS - Kebocoran data dari sebuah institusi memang bukan hal baru, namun aktifitas hacker (peretas) selalu saja mewarnai sejak dunia teknologi internet mulai merambah masyarakat.

Bahkan beberapa waktu lalu, serangan deface pun sempat melanda web milik Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Dan kali ini giliran data dari Kepolisian yang diretas dan kemudian dibagian kepada siapapun secara gratis melalui forum internet RaidForum.

Kebocoran data personil Polri ini disampaikan Pakar Keamanan Siber dari Communication and Information System Security Research Center (CISSReC), Pratama Persadha.

Baca Juga: Kabar Terbaru, Dugaan Kebocoran Data 279 Juta WNI, BPJS Kesehatan Bentuk Tim Khusus

Ia menyebut, data Polri bocor setelah diketahui dari salah satu unggahan akun twitter @son1x777.

"Kali ini giliran data personil Polri yang bocor. Kebocoran ini diketahui dari salah satu unggahan akun twitter@son1x777 yang juga men-deface website BSNN," ungkap Pratama seperti dikutip dari ANTARA, Kamis, 18 Nopember 2021.

Dijelaskan, akun ini mengunggah kebocoran data personil Polri pada Rabu, 17 Nopember 2021, yang didalamnya memberikan database dengan dua ukuran dan isi yang sama.

Pertama ada file dengan ukuran 10.27 megabyte dengan nama file polrileaj.txt dan file kedua polri.sql.

Menurut dia, dalam file tersebut berisi beragam informasi penting seperti data pribadi personil kepolisian dari nama, NRP, pangkat, tempat tanggal lahir, satker, jabatan, alamat, agama, golongan darah, suku, email bahkan nomor telpon.

Tak kalah membahayakan karena dalam file itu juga terdapat data tentang rehab putusan, rehab putusan sidang, jenis pelanggaran, rebah keterangan, id propram, hukuman selesai hingga tanggal binlu selesai.

Ia menyebut, besar kemungkinannya serangan ini sebagai salah satu bentuk hacktivist atau peretas. "Sambil mencari reputasi di komunitasnya dan masyarakat ataupun untuk melakukan perkenalan tim hacking nya," jelas dia.***

 

Editor: Ady Purwadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x