Intensitas Hujan Meningkat, Plh Bupati Banjarnegara Minta Warganya Waspada

16 Februari 2022, 08:05 WIB
Bencana tanah longsor di Dusun Klontong, Desa Karangsari, Kecamatan Punggelan. Tampak Plh Bupati Banjarnegara meninjau lokasi. /Humas Pemkab Banjarnegara/

LENSA BANYUMAS - Menyusul intensitas hujan yang masih meningkat, sejumlah wilayah di Jawa tengah terus meningkatkan kewaspadaan akan terjadinya bencana alam.

Seperti program mitigasi bencana alam yang belum lama ini dilaksanakan Pemkab Banjarnegara.

Sebagai salah satu daerah yang memiliki resiko tinggi akan bencana tanah program pengurangan risiko bencana alam terus diperkuat di Banjarnegara.

Diantaranya dengan menginstrusikan semua personil kebencanaan agar meningkatkan kewaspadaan.

Menyiapkan semua peralatan penunjang yang sewaktu-waktu bisa diterjunkan.

Baca Juga: Setelah Dijadikan Tersangka Dugaan 'Maling Uang Rakyat', Bupati Banjarnegara Minta Ditunjukkan Penyuapnya

Berikutnya menggencarkan pembentukan desa tangguh bencana yang menjadi upaya mitigasi bencana berbasis komunitas.

Demikian pula semua penduduknya diminta siaga terutama warga yang bermukim di daerah rawan bencal.

Demikian disampaikan Plh.Bupati Banjarnegara Syamsudin seperti dikutip dari ANTARA.

"Mengingat kondisi alam di sebagian wilayah Banjarnegara merupakan pegunungan dan perbukitan yang rawan terjadi bencana longsor, maka langkah antisipasi mengurangi dampak yang mungkin timbul harus dipersiapkan sejak dini," kata Syamsudin.

Persiapan sebenarnya sudah dilakukan sejak jauh hari ketika memasuki musim hujan.

Karena belum lama ini saja sudah terjadi bencana tanah longsor seperti di Dusun Klontong, Desa Karangsari, Kecamatan Punggelan.

Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut pada Rabu, 9 Februari 2022 lalu mengakibatkan tebing setinggi 10 meter dan lebar 12 meter longsor.

Tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun material longsoran ini menyebabkan akses penghubunga antar desa menjadi tertutup.

"Waspada bila terjadi hujan lebat dengan durasi cukup lama diatas 30 menit karena dikhawatirkan dapat berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang," tandas Syamsudin.***

Editor: Ady Purwadi

Tags

Terkini

Terpopuler