Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Banyumas Kembangkan Pembelajaran Berbasis IT

26 Agustus 2020, 16:15 WIB
Training of trainer (ToT) pembelajaran berbasis teknologi informasi (IT) bagi guru Ma’arif se-Kabupaten Banyumas /

Lensa Banyumas - Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Banyumas menggelar training of trainer (ToT) pembelajaran berbasis teknologi informasi (IT) bagi guru Ma’arif se-Kabupaten Banyumas zona 2 di Aula SMK Ma’arif NU 1 Cilongok, Selasa 25 Agustus 2020.

Model belajar dari rumah (BDR) atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) saat ini menjadi metode yang dominan digunakan dalam interaksi pembelajaran guru dengan siswa.

Hal ini ditetapkan oleh pemerintah pada masa pembelajaran darurat mewabahnya covid-19 sesuai dengan Surat edaran Sekretaris Jenderal nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan BDR selama darurat Covid-19.

Baca Juga: Mendapat Penolakan, Pembangunan Hanggar Sampah di Lingkungan Makam Syekh Makdum Wali Dihentikan

Baca Juga: Sayangkan Jendral Penantang Gatot, Kasatkorcab Banser Banyumas: di Banser Tidak Ada Istilah Jendral

Disebutkan dalam surat edaran ini bahwa tujuan dari BDR untuk memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan selama darurat covid-19.

Selanjutnya, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk pandemi dan mencegah penyebaran dan penularannya pada satuan pendidikan, serta memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik, dan orang tua.

Ketua Pengurus Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Banyumas, Dr. Fauzi, M.Ag menjelaskan bahwa LP Ma’arif NU sebagai lembaga yang membidangi pendidikan memiliki peran strategis dalam membekali dan melatih guru untuk meningkatkan kemampuan dalam praktik pembelajaran berbasis teknologi informasi (IT).

Baca Juga: Ikut Program Kemandirian, 370 Klien Binaan Bapas Purwokerto Dikaryakan di Rumah Suling Patikraja

Baca Juga: Satreskrim Polresta Banyumas Kembali Amankan Penjual Togel

"Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan guru dalam memanfaatkan kemajuan IT sebagai sarana pembelajaran dan memberikan pengalaman pembelajaran yang menarik. Mengoptimalkan aplikasi pembelajaran daring sesuai dengan kebutuhan peserta didik," terangnya.

Dikatakan, target yang diharapkan dari kegiatan training ini guru mampu memanfaatkan aplikasi pembelajaran.

Untuk tindaklanjut, lanjut Fauzi kelak guru harus mampu mendiseminasikan materi training dengan melatih guru lain pada satuan pendidikan masing-masing.

Baca Juga: Kepergok Sedang mencongkel Jendela Sekolahan, Pria 52 Tahun Diamankan Polsek Ajibarang

Baca Juga: Kasus Kekerasan Advokat di Makasar, Ketua Peradi SAI DPC Purwokerto Kirim Surat Terbuka ke Presiden

Sementara itu Ketua panitia Musmuallim menyampaikan, pelaksanaan training dibagi menjadi empat zona, yaitu zona 1 di Purwokerto (18-19/8), zona 2 di Sumpiuh (21-22/8), zona 3 di Cilongok (24-25/8), zona 4 di Wangon (26-27/8).

"Sistem zonasi dilakukan untuk mempermudah jangkauan tempat peserta. Selain untuk meringankan jaringan internet yang digunakan selama pelatihan," jelas co-fasilitator training tersebut.

Fasilitator pelatihan, Edi Guntoro menerangkan bahwa materi yang dikembangkan pada dasarnya sudah tersedia pada aplikasi pembelajaran yang populer di media internet. Untuk itu, materi yang disampaikan bersifat reflektif-aplikatif.

Baca Juga: Ungkap Sisi Lain Dunia TKI di Cilacap, Film 'Dewi' Resmi Dirilis

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 5 Dibuka

"Sebagian besar peserta telah menggunakan aplikasi pembelajaran, namun perlu dikembangkan pilihan fitur untuk pengembangan materi. Materi difokuskan pada penguasaan teknis yang lebih operasional," papar Wakil Kepala Bidang IT SD NU Master Sokaraja itu.

Materi yang dikembangkan dengan mengoptimalkan aplikasi pembelajaran berbasis IT. Materi tambahan pengayaan diantaranya aplikasi zoom, streamyard, bandycam, googleform, youtube, quizziz, dan praktek pembuatan video pembelajaran edukatif.***

Editor: Ipung Sutrisno

Tags

Terkini

Terpopuler