Sebuah Lokalisasi Atau Tempat Prostitusi Di Kabupaten Banyumas Disulap Jadi Tempat Ibadah

- 10 Januari 2022, 07:46 WIB
Tempat prostitusi yang sudah ratusan tahun di grumbul Ketapang Kelurahan Pasir Kidul, Kecamatan Purwokerto Barat, Banyumas, Jawa Tengah disulap jadi tempat Ibadah, hari Minggu (9/1/22). / Har
Tempat prostitusi yang sudah ratusan tahun di grumbul Ketapang Kelurahan Pasir Kidul, Kecamatan Purwokerto Barat, Banyumas, Jawa Tengah disulap jadi tempat Ibadah, hari Minggu (9/1/22). / Har /

 

LENSA BANYUMAS - Sebuah lokalisasi atau tempat prostitusi yang sudah berjalan ratusan tahun di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, disulap menjadi tempat untuk beribadah.

Hal itu dilakukan setelah adanya kesadaran masyarakat yang ingin merubah pandangan yang selama ini buruk.

Lokasi tersebut terletak di grumbul Ketapang, Kelurahan Pasir Kidul, Kecamatan Purwokerto Barat.

Menurut tokoh agama Pasir Kidul Nasirudin, para wanita yang menjajakan seks di daerah itu, kebanyakan warga pendatang yang langganan mangkal di warung remang-remang dimana berada di pinggir jalan.

Baca Juga: DPD PAN Banyumas Gelar LKAD, Saiful Hadi : Mendalami Aturan dan Platform Partai

"Praktek prostitusi secara terbuka ini makin hari makin tidak buat nyaman warga disini," kata Nasirudin.

Nasirudin menyebutkan masyarakat menyadari jika lokasi pelacuran tersebut dibiarkan akan membuat imaji yang buruk bagi wilayahnya.
 
Untuk itu, kawasan prostitusi yang terbilang kelas bawah ini diubah menjadi tempat untuk beribadah.

"Ditengah kawasan pelacuran ini, warga sepakat membangun sebuah mushola yang diberi nama Tajuk Ketapang,"jelasnya.

Peletakan batu pertama pun dilakukan oleh sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat serta instansi pemerintah dan para relawan lintas sektoral.

Sedangkan warung-warung remang-remang yang sebelumnya menjadi pangkalan para PSK, kata Nasirudin, kini sudah dilarang total.

"Kawasan lokalisasi Ketapang sekarang berubah menjadi kawasan beribadah," ujar dia.

Ia menambahkan, setelah mushola Tajuk Ketapang berdiri kokoh, agenda kegiatan keagamaan akan terus dilakukan. 
 
"Dana untuk membangun Tajuk Ketapang ini berasal dari para dermawan baik lokal maupun luar daerah," Nasirudin menambahkan.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Lensa Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini