Apakah Uang Bisa Membeli Kebahagiaan, Ini Faktanya

4 Februari 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi uang bisa membeli kebahagiaan /Pixabay.com/

LENSA BANYUMAS - Uang bisa membeli kebahagiaan. Demikian hasil penelitian ahli, terkait anggapan yang selama ini populer 'Uang bukan segalanya, tapi kalau mau bahagia butuh uang'.

Kalimat soal uang dan kebahagiaan itu, tentu sudah tidak asing lagi didengar. Perdebatan mengenai uang sebagai sumber kebahagiaan, memang tidak ada habisnya. Ada kelompok yang berpegang teguh bahwa uang bukan segalanya. Namun, ada juga kaum realistis yang beranggapan bahwa uang bisa membeli kebahagiaan. Terus mana yang benar?

Dirangkum dari Instagram @ngomonginuang, faktanya dari hasil penelitian yang sudah dilakukan uang memang bisa membeli kebahagiaan, lho.

Baca Juga: Butuh Uang Mendadak Saat Sedang Terpuruk, Ini Amalan Mustajabnya

Banyak yang bilang bahwa uang tidak bisa membeli kebahagiaan, dan ada juga yang sepakat dengan statement itu. Mungkin beberapa dari kalian juga pernah berpikir, bahwa orang kaya tidak pasti lebih bahagia dari pada orang miskin.

Semua itu terbantahkan dengan penelitian yang dilakukan di Princeton University yang menunjukkan hal sebaliknya. Seorang ekonom, Angus Deaton dan Psikolog Daniel Kahneman melakukan survey terhadap 450.000 orang di Amerika.

Dari survey tersebut menunjukkan, bahwa pendapatan yang besar memiliki korelasi dengan kebahagiaan seseorang. Efek pendapatan ini baru tidak relevan dengan seseorang yang memiliki pendapatan Rp 1 Miliar per tahunnya.

Baca Juga: Aplikasi Twinkling Penghasil Uang? Cek Faktanya!

Tak hanya itu, bahkan studi yang dilakukan pada 2020 oleh Matthew Killingsworth dari University of Pennsylvania menunjukkan hal serupa. Kebahagiaan dapat dibeli dengan uang.

Bedanya, uang tetap menjadi faktor yang dapat meningkatkan kebahagiaan bahkan setelah menembuh pendapatan $75.000/tahun. Dengan kata lain, tidak ada batasan di mana uang berhenti memberi kebahagiaan.

Studi yang dilakukan oleh Killingsworth ini meneliti 33.000 individu di Amerika dengan 1,7 juta data point. Dengan menggunakan metode survey, dia menanyakan mood mereka di waktu random dalam aktivitas sehari-hari mereka melalui aplikasi buatannya yaitu Track Your Happiness.

Pemanfaatan aplikasi tersebut, dapat membantunya untuk menangkap emosi asli yang dirasakan orang-orang di kehidupan mereka. Hasil menunjukkan, bahwa tingkat kebahagiaan seseorang terus meningkat tanpa ada batas atas dari pendapatan mereka.

Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah mengapa uang bisa membuat orang-orang bahagia? Tentunya akan ada banyak faktor yang dapat menjelaskannya. Salah satunya menurut Matthew, terdapat beberapa kemungkinan.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Aplikasi Edit Video yang Gampang dan Bisa Jadi Penghasil Uang

Menambah Kenyamanan
Semakin banyak uang yang dimiliki, semakin besar kemampuan seseorang untuk meringankan penderitaannya dan korelasi ini sangat kuat di orang berpendapatan menengah ke bawah.

Lebih Banyak Kontrol
Seseorang yang memiliki uang yang banyak, akan memiliki opsi lebih banyak dalam hidupnya. Contohnya saat pandemi, orang yang baru dipecat rela kerja apa saja demi hidup. Sementara yang punya banyak tabungan, bisa punya banyak pilihan dan menunggu kesempatan yang lebih baik.

Dengan hasil studi yang dilakukan Killingsworth ini, tidak membuat dirinya ingin orang-orang berfokus pada mengejar uang saja. Karena uang memang bukan faktor mutlak dalam kebahagiaan.

Buktinya ada dari penelitian di Universitas Wisconsin-Madison mengenai bahagia, bahwa ada seseorang yang dijuluki “orang paling bahagia di dunia” yaitu Bhikkhu Matthieu Ricard.

Menggantungkan kebahagiaan hidup pada uang, memang bukanlah pola pikir yang benar. Tapi, tak bisa dipungkiri juga bahwa banyak aspek-aspek kehidupan seperti kesehatan, pendidikan, dan keamanan hidup sangat bergantung pada keuangan kita.

Oleh sebab itu, ada baiknya untuk tetap bijak dalam mengelola keuangan dan tidak memandang uang sebagai sesuatu yang jahat. Demikian informasi yang perlu kamu tahu supaya bisa merubah pola pikir kamu.

Jadi, gimana nih, masih tetap tim uang adalah segalanya atau tim kebahagiaan tidak melulu soal uang? Atau jangan-jangan tim yang percaya 'uang memang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang'.

Editor: Dedy Sudianto

Tags

Terkini

Terpopuler