Untuk Pekerja Migran, Sekarang Ada Layanan Pos Migran Indonesia

- 6 April 2021, 13:45 WIB
Direktur Utama PT. Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi. /  id. wikipedia.org
Direktur Utama PT. Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi. / id. wikipedia.org /

LENSA BANYUMAS - Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan program Pos Migran Indonesia akan menjadi pusat layanan yang melayani pekerja migran asal Indonesia.

"Program Pos Migran Indonesia ini sebenarnya telah mulai dirintis sejak tahun 2020. Kami berkoordinasi dengan sangat intens bersama Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untuk menyiapkan program itu," ungkap Faizal Rochmad Djoemadi di Bandung, Jawa Barat, hari Selasa 6 April 2021.

Dilansir Lensa Banyumas-PIKIRAN RAKYAT.com dari ANTARA, Faizal menjelaskan Pos Indonesia menyediakan dua fasilitas bagi program tersebut yaitu fasilitas keuangan berupa digital touchpoint atau aplikasi keuangan mobile di mana  pekerja migran bisa melalukan transaksi keuangan dengan keluarga mereka.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Destinasi Wisata di Daerah Bakal Di penuhi Warga Masyarakat

"Alhamdulillah sampai hari ini sudah ada 625 pekerja migran Indonesia yang sudah melakukan pemasangan atau instal aplikasi tersebut. Yang terbanyak masih keluarganya di Indonesia, kedua adalah pekerja migran Indonesia di Taiwan, dan ketiga yakni pekerja migran Indonesia di Malaysia," terang Faizal.

Dari 625 pengguna itu, kata Faizal, sudah terjadi transaksi Rp. 1,8 miliar hanya dalam beberapa hari.

Transaksi terbanyak pertama yakni melakukan transfer uang, kedua adalah melakukan pembayaran seperti token listrik dan pulsa telepon, serta untuk transaksi terbanyak ketiga yaitu remitansi atau pengiriman uang dari luar negeri ke Indonesia.

Menurutnya, jasa keuangan oleh Pos Indonesia ini berbeda dengan jasa keuangan dari layanan financial technology atau fintech lainnya.

"Yang membedakan dari aplikasi fintech ini karena Pos Indonesia memiliki interaksi fisik di 4.800 kantor Pos Indonesia. Dan Pos Indonesia juga memiliki 58.000 agen pos yang tersebar di desa," ujarnya. 

Fasilitas kedua adalah fasilitas fisik yaitu pusat informasi migran Indonesia yang disediakan oleh BP2MI yang berada di dua lokasi, salah satunya Bandung.

"Insya Allah akan terdapat lebih dari 200 pusat informasi migran Indonesia yang disediakan di berbagai Kantor Pos Indonesia," pungkas Faizal. 

Jika dulu layanan pos hanya digunakan untuk mengirimkan uang dan barang, saat ini layanan pos telah bertransformasi menjadi pusat layanan masyarakat, termasuk masyarakat saat ini bisa melegalisir akte kelahiran.

"Alhamdulillah saat ini kami mendapatkan kepercayaan dari BP2MI untuk menambah satu lagi layanan kepada masyarakat di kantor Pos Indonesia," imbuhnya.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x