Jeritan Peternak Ayam Petelur di Kendal: Harga Pakan Naik, Harga Telur Anjlok

- 12 September 2021, 19:15 WIB
Ketua Pinsar Jateng Suwardi (topi putih) dan Sekjen Koperasi Unggas Sejahtera Kendal, Sigit Purnomo (topi  coklat). / Hanief Syailendra
Ketua Pinsar Jateng Suwardi (topi putih) dan Sekjen Koperasi Unggas Sejahtera Kendal, Sigit Purnomo (topi coklat). / Hanief Syailendra /

Hal ini kata Suwardi, berdasarkan asumsi kalau harga pakan per kilo dikalikan tiga itu akan ketemu harga break even point atau BEP.

"Idealnya, harga telur mestinya Rp 19500 per kilogram. Namun kenyataan saat ini harga telur cuma Rp 15 ribu. Maka satu  kilogram telur peternak mengalami kerugian sekitar Rp 5000, dikalikan 325 ton, maka akan ketemu sekitar Rp 16 miliar," paparnya.

Ironisnya, harga telur di pasar tradisional masih tinggi, tidak ada   penurunan.

Harga kisaran Rp 20 ribu sampai Rp 22 ribu per kilogram.

Di tempat yang sama, Sekjen Koperasi Unggas Sejahtera Kendal, Sigit Purnomo mengemukakan, saat ini  banyak peternak  ayam telur yang mengurangi populasi sekitar 30 persen.

"Bahkan ayam usia 65 minggu sudah di afkir dini. Sehingga para peternak  tidak mengurangi karyawan, namun hanya mengurangi populasi. Jadi kalau masih bisa  bertahan, itu masih bagus," ungkap Sigit.

Ia berharap kepada pemerintah untuk memperhatikan nasib para  peternak.

"Selama ini, para  peternak juga sudah memberikan bantuan telur bagi nakes di tengah pandemi. Sehingga dengan adanya  campur tangan pemerintah, para peternak bisa bergairah lagi," pungkasnya.

Salah seorang pekerja ternak Ismari juga meminta pemerintah bisa  menaikkan harga telur.

Sebab jika para peternak gulung tikar; ia juga akan kehilangan pekerjaan dan mata pencaharian untuk keluarga.

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Hanief Syailendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x