Baca Juga: Pelarian Pemilik 'Jimat Lintah' di Sumbawa Berakhir di Tangan Polisi
Menurutnya, ada sekitar 5.000 massa yang mengikuti aksi tersebut dari berbagai daerah. Para pengendara ojek online itu, kata dia, sangat terdampak secara ekonomi sejak adanya pandemi COVID-19.
Selain itu juga menyatakan menolak adanya syarat bagi pengendara ojek online untuk melakukan tes cepat sebelum diizinkan mengangkut penumpang.
Pasalnya, kata dia, persyaratan tersebut tidak juga dilaksanakan bagi supir angkutan lain.
Baca Juga: Ivan Gunawan Sebut Almarhum Ayah adalah Sosok yang Jujur
Baca Juga: Mode Gelap akan Dirilis Segera
"Kenapa hanya ojek online yang dites, kenapa supir bus gak dites, sama-sama transportasi padahal," katanya.
Dia juga menyampaikan akan terus melakukan aksi apabila Pemkot Bandung tidak segera merealisasikan tuntutan aksi massa itu.
Hal itu terpaksa dilakukan karena dampak ekonomi cukup dirasakan oleh para pengendara ojek online apabila tidak bisa mengangkut penumpang.
"Kami akan terus melakukan aksi. karena penghasilan selama empat bulan sangat mengkhawatirkan," ujar Prima.***