LENSA BANYUMAS - Film Tarian Lengger Maut (Detak) disutradarai oleh Yongki Ongestu, sebagai debut pertamanya di layar lebar, setelah sebelumnya ia menyutradarai film pendek berjudul End of Black Era – The Incident.
Menurut pengamat Film Wisnu Widiarta yang mengutip laman Wikipedia, Selasa, 8 Juni 2021 disebutkan bahwa Yongki Ongestu adalah fotografer, penulis skenario, sinematografer, dan sutradara asal Indonesia.
"Saya merasakan film ini cukup enak dilihat, tapi ceritanya tidak kuat dan cenderung kedodoran dari pertengahan hingga akhir,"kata Wisnu.
Baca Juga: Inilah Jadwal Euro 2020 yang Digelar Tahun Ini, Siap Manjakan Pecinta Sepakbola
Kisahnya bercerita tentang hilangnya banyak orang di desa Pageralas setelah dokter Jati (Reval Hady) pindah ke desa tersebut. Ada warga yang mencurigai dokter tersebut sebagai orang yang bertanggung jawab akan hal ini. Sayangnya, tidak ada upaya serius dari pihak kepolisian yang mencoba menginvestigasi hal ini.
Dari awal film diputar, sang penulis naskah tidak berusaha menyembunyikan siapa pelaku pembunuhan berantai ini. Film langsung menunjukkan adegan mengerikan seorang pasien.
"Saya merasakan kengerian yang dialami pasien itu. Adegannya dibuat dengan cukup realistis sehingga menimbulkan kengerian buat yang menontonnya,"kata Wisnu.
Baca Juga: Makam Kerkhof, Bukti Sejarah Residen Hindia Belanda di Cilacap yang Tak Bisa Dilupakan
Sampai di sini, jelas bahwa dr. Jati adalah pembunuh berkedok dokter bukanlah misteri yang disembunyikan penulis ceritanya.
Hal-hal yang bisa membuat penonton bersimpati pada karakter dr. Jati tidak kita dapatkan di sini. Kita hanya melihat bahwa dia dan ibunya dulu adalah korban KDRT dari ayahnya, hingga akhirnya ia jatuh cinta pada detak jantung yang berdebar-debar. Inilah trofi yang dikumpulkan Jati.