Artis Ini 'Kulonuwun' Dulu Ke Banyumas Sebelum Bintangi Film Tarian Lengger Maut

- 8 Juni 2021, 20:09 WIB
Film Tarian Lengger Maut yang mengambil seting bahasa Ngapak Banyumasan
Film Tarian Lengger Maut yang mengambil seting bahasa Ngapak Banyumasan /Wikipedia/

Adegan mutilasi yang ia lakukan pada korbannya, jelas tanpa konteks dan berkesan acak. Jelas karakter Jati tidak dibuat untuk mengundang simpati penonton.

Baca Juga: Kenapa Manusia Selalu Mencari Baik dan Benar, Apa Definisinya.

Sekarang kita beralih ke karakter Sukma (Della Dartyan), sang penari lengger yang jadi primadona desa Pageralas, di mana Jati baru pindah ke sana.

Pada awalnya penonton mengira bahwa penggambaran cukup rinci mengenai ritual lengger yang dilakoni Sukma akan penting di akhir cerita. Apalagi film ini berjudul Tarian Lengger Maut.

Judulnya menimbulkan kesan bahwa kematian yang terjadi di film ini terkait dengan tarian lengger. Sayangnya tidak sama sekali.

Baca Juga: Inkubator Bisnis Mahasiswa STMIK Komputama Dibuka, DR. Fathul : Sebagai Wadah Pelatihan Wirausaha.

Film ini sempat diberi judul Detak (Heartbeat dalam poster Inggrisnya), yang sebenarnya lebih cocok untuk dipakai. Terlebih lagi hubungan antara Jati dan Sukma tidak mendapatkan porsi cukup untuk keduanya timbul kontak batin atau perasaan cinta yang mendalam, tidak sekadar tatapan nafsu Jati ketika melihat Sukma melenggak-lenggok dengan seksi.

Sebagai pembunuh berantai, Jati tidak terlihat berupaya serius menyembunyikan kejahatannya.Wisnu membandingkan Film Hannibal Lecter dan Dexter adalah contoh psikopat yang tidak ingin mudah ditangkap, agar ia bisa terus membunuh tanpa tertangkap polisi.

Jati dengan cerobohnya menyimpan trofi korbannya di rumahnya di desa yang mudah dilihat banyak orang. Bahkan ia berikan foto di samping toples yang berisi jantung korbannya.

Baca Juga: Jangan Isi Radiator dengan Air Kran, Timothy : Pakai Coolant !

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini