Potret Pilu Pasien Rumah Sakit Anak di Kyiv, Dirawat di Ruang Bawah Tanah dan Kelaparan

28 Februari 2022, 22:28 WIB
Sejumlah pasien anak di Rumah Sakit Anak di Kyiv, Ukraina, saat ini terpaksa dirawat di ruang bawah tanah dan kelaparan /Lensa Banyumas/

LENSA BANYUMAS - Ruang bawah tanah Rumah Sakit Anak Ohmadyt di Kyiv yang suram, untuk sementara jadi tempat ternyaman bagi banyak ibu dan bayi di Ibu Kota Ukraina.

Di ruang bawah tanah tersebut, mereka bisa tertidur dengan selimut yang hangat dalam kondisi yang darurat.

Pasien anak yang masih belum terlalu pulih untuk pulang, terpaksa berbaring di koridor dengan infus yang masih terpasang.

Baca Juga: Sejak Invasi Dilancarkan Rusia, 1100 Warga Sipil Ukraina Mengalami Luka-Luka

Kondisi mereka belum memungkinkan untuk pulang, apa lagi melarikan diri dari ibu kota bersama keluarganya setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Staf, pasien, dan keluarga mereka, sama-sama merasakan keterkejutan karena terjebak dalam konflik yang dimulai beberapa hari lalu itu. Seperti warga lain, saat ini mereka hanya fokus bagaimana bertahan hidup.

"Ini adalah pasien yang tidak dapat menerima perawatan medis di rumah, mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa pengobatan, tanpa perawatan medis dan pekerja medis," kata kepala ahli bedah, Volodymyr Zhovnir, sebagaimana dilansir Reuters, Senin 28 Februari 2022.

Rumah sakit anak terbesar di Ukraina tersebut, biasanya menangani hingga 600 pasien. Saat ini, jumlahnya hanya sekitar 200 pasien saja.

Baca Juga: Menanggapi Invasi Rusia, Jerman Akan Pasok Senjata Ke Ukraina Dengan Tingkatkan Anggaran Pertahanannya

Di bangsal bedah, ahli bedah dan perawat, sedang mengoperasi seorang anak laki-laki berusia 13 tahun yang dibawa dengan ambulans setelah terluka dalam bentrokan bersenjata.

Sejauh ini, empat anak telah dirawat karena pecahan peluru dan luka tembak. Mereka jadi korban penembakan saat terjadi baku tembak antara pasukan Rusia dan Ukraina di Kota Kyiv. Satu orang pasien anak, kini masih dalam kondisi serius.

Di antara ibu-ibu di rumah sakit adalah Maryna, yang putranya berusia sembilan tahun menderita kanker darah dan membutuhkan perawatan rutin.

Orang tua pasien yang terpaksa menjaga kondisi anak mereka di ruang perawatan bawah tanah di Rumah Sakit Anak di Kota Kyiv Ukraina

Sirene serangan udara, masih meraung di jalan-jalan yang sebagian besar kosong di Kyiv. Sirene itu memperingatkan kemungkinan serangan rudal lain oleh Rusia.

"Ada bom, sirene, kita harus turun (bawah). Kami mendapat perawatan dan obat-obatan di sini, tetapi kami membutuhkan lebih banyak makanan," ujarnya.

Kita Harus Berdamai
Sejauh ini, rumah sakit telah terhindar dari pemboman yang telah mencapai pinggiran kota. Meskipun staf mengatakan, mereka telah mendengar suara tembakan dalam beberapa hari terakhir.

Kyiv bersiap untuk pertempuran lebih buruk, saat pasukan Rusia mendekat. Pintu masuk ke rumah sakit, dijaga oleh polisi bersenjata lengkap selama kunjungan media.

Di bunker bawah tanah, lusinan anak dan orang tua mereka berbaring di tikar. Beberapa membutuhkan oksigen tambahan dan yang lain terhubung dengan infus.

Suasana koridor ruang bawah tanah Rumah Sakit Anak di Kota Kyiv, Ukraina yang disulap menjadi ruang perawatan darurat

Pasien dalam perawatan intensif yang tidak dapat dipindahkan, telah ditempatkan di area gedung yang relatif aman. Anak-anak tidur di kursi di ruang tunggu; sepanjang satu koridor, ikon Ortodoks berwarna emas disandarkan pada pagar. Fokusnya juga pada keamanan staf medis.

"Kami juga harus menjaga personel, karena jika mereka meninggal atau terluka, apa yang kami lakukan, siapa yang akan merawat pasien?" tanya Valery Bovkun, ahli bedah mikro di Ohmadyt.

Zhovnir, kepala ahli bedah mengatakan, rumah sakit telah menimbun cukup obat untuk sebulan. Tetapi selain itu, mereka juga membutuhkan makanan untuk bayi yang baru lahir.

"Dari semua hal yang paling kami butuhkan, perdamaian! Semua ini adalah puncak gunung es, orang-orang bertanya kepada saya di mana membeli insulin untuk anak-anak, apotek tidak buka," katanya.

Baca Juga: Hari Ketiga Invasi Rusia, Presiden Ukraina Ingatkan Pasukan Rusia Yang Berusaha Ambil Alih Kota Kiev

Dia mengaku sangat mengkhawatirkan anak-anak yang tidak bisa sampai ke rumah sakit, karena mungkin terjebak di tempat mereka.

Rumah sakit biasanya merawat enam sampai tujuh anak sehari untuk keluhan umum seperti radang usus buntu, tetapi jumlah itu kini telah menurun drastis.

"Mereka tidak mungkin menghilang, mereka tidak bisa datang ke sini," katanya.***

Editor: Dedy Sudianto

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler