Picu 'Krisis Kebencian', Pangeran Harry Ajak Perusahaan Besar Pikir Ulang Iklan di Medsos

7 Agustus 2020, 10:21 WIB
Pangeran Harry ajak perusahaan pikir ulang beriklan di media sosial. Foto wikipedia /

 

Lensa Banyumas - Setelah menyatakan diri keluar dari Kerajaan Inggris dan memilih menetap di Los Angeles, Amerika Serikat, Pangeran Harry kini menjadi aktivis sosial.

Salah satu yang dikampanyekan terkait keberadaan media sosial yang menurutnya kini menyebabkan banyak masalah, salah satunya 'krisis kebencian'.

Selain itu media sosial juga dinilainya membawa 'krisis kebenaran' dan 'krisis kesehatan' yang menyerang jiwa raga manusia.

Pihaknya mengajak perusahaan-perusahaan besar memikirkan ulang dan mengkaji peran mereka beriklan di media sosial.

Baca Juga: Tunjangan Rp 2,4 Juta Buat Pekerja Langsung Ditransfer ke Rekening, Kapan Cair?

Dalam tulisan di sebuah Majalah di Amerika Serikat, suami Meghan Markle ini mengaku tengah mengajak para pemimpin bisnis besar berembuk dan mencari solusi terbaik khususnya terkait iklan di media sosial.

Dia tak menyebut perusahaan mana saja yang telah berbincang dengannya namun dia mengatakan ada respon baik dari bos-bos perusahaan tersebut.

"Perusahaan seperti milik Anda punya kesempatan mempertimbangkan lagi peran dalam mendanai dan mendukung platform daring yang telah berkontribusi untuk, memicu, dan menciptakan krisis kebencian, krisis kesehatan dan krisis kebenaran," tulis Harry seperti dikutip Antara dari Reuters.

Baca Juga: Bank Dunia Siap Galang Dana untuk Danai Pembangunan dan Pemulihan Beirut Setelah Ledakan

Harry menginginkan semua komunitas online khususnya media sosial dikenal karena kebaikan, belas kasih, dan inilusivitas, dan kesetaraan.

Bukan memancing hal-hal yang membuat masyarakat tersulut secara emosional sehingga menyebabkan kekacauan sosial.

Sementara Meghan Markle, bulan lalu mengkampanyekan hal serupa.

Ia mengajak remaja putri menenggelamkan "suara bising" yang negatif di dunia maya dengan suara positif.

Terkait kampanye Pangeran Harry dan Meghan Markle tentang iklan di media sosial, beberapa bulan lalu sejumlah perusahaan besar memang banyak yang memboikot bahkan menarik iklannya dari facebook dan twitter.

Baca Juga: Hindari Penyimpangan Pupuk Bersubsidi, Kios Pupuk Lengkap di Wonosobo Dilarang Layani Luar Wilayah

Tak tanggung-tanggung, perusahaan multinasional sekelas Unilever, Adidas, Nike, dan Honda bahkan memberhentikan iklan sementara di facebook.

Kampanye #StopHateforProfit bertebaran Juni lalu yang mengajak boikot iklan Facebook karena dianggap membiarkan rasisme dan ujaran kebencian bebas bertebaran di dindingnya.

Salah satu yang paling disorot dari Facebook dan Twitter yakni berbagai pernyataan Trump yang cenderung rasialis dan kontroversial. ***

Editor: Agus Riyanto

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler