AS Perketat Perdagangannya Dengan Myanmar

- 5 Maret 2021, 10:32 WIB
Pemakaman Kyal Sin, Gadis Usia 19 Tahun yang tertembak oleh pihak Keamanan Myanmmar di Madalay. / France24
Pemakaman Kyal Sin, Gadis Usia 19 Tahun yang tertembak oleh pihak Keamanan Myanmmar di Madalay. / France24 /

Lensa Banyumas - AS memperketat pembatasan perdagangan dengan Myanmar setelah penumpasan aksi protes berdarah oleh Aparat Keamanan. 

AS pada hari Kamis juga telah mengeluarkan kebijakan baru untuk menghukum militer Myanmar atas kudeta 1 Pebruari, dengan memblokir jenis perdagangan tertentu milik Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri serta konglomerat militer. 

Washington menetapkan pembatasan kontrol ekspor Myanmar yang mewajibkan pemasok AS untuk mencari lisensi AS yang sulit diperoleh untuk mengirimkan barang-barang tertentu.

Baca Juga: Venezuela Tolak Tuduhan Guyana Tentang Dua Jet Tempur AU Venezuela Lintasi Wilayah Esquiba

Tindakan tersebut diambil sebagai tanggapan atas tindakan keras militer Myanmar terhadap pengunjuk rasa damai yang menentang pengambilalihan yang menggulingkan pejabat terpilih termasuk pemimpin Aung San Suu Kyi, yang memenangkan pemilihan nasional pada November lalu. 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan sedikitnya 54 orang telah tewas sejak kudeta tersebut. Dan lebih dari 1.700 orang telah ditangkap, termasuk 29 wartawan.

Gedung Putih menyatakan situasi tersebut, termasuk penangkapan jurnalis Associated Press, "meresahkan" dan "sangat memprihatinkan".

Departemen Luar Negeri AS mengatakan sedang bekerja dengan negara lain untuk mengirim pesan terpadu kepada militer bahwa tindakannya tidak dapat diterima dan akan mendapat konsekuensi.

AS telah menjatuhkan sanksi kepada para pemimpin militer Myanmar sejak kudeta 1 Pebruari itu, namun militer tetap meningkatkan tekanan pada aksi unjuk rasa.

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: France24


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x