Network
Lensa Banyumas - Presiden Joe Biden menyatakan dirinya setuju dengan penilaian bahwa mitranya dari Rusia Vladimir Putin adalah seorang pembunuh.
Pernyataan itu disampaikan oleh Joe Biden dalam sebuah wawancara dengan Televisi ABC News yang dilansir Lensa Banyumas-Pikiran Rakyat.com dari AFP, hari Rabu 17 Maret 2021.
Menurut Biden, Putin akan membayar mahal karena telah mencoba merusak pencalonannya dalam pemilihan Presiden AS tahun 2020 seperti yang pernah dituduhkan dalam laporan intelijen AS.
Baca Juga: Pemimpin Vatikan Paus Fransiskus Desak Dihentikannya Kekerasan di Myanmar
Dari pernyataan tersebut, Biden sangat berbeda jauh dengan pendahulunya Donald Trump untuk mengucapkan sesuatu yang negatif tentang Presiden Rusia tersebut.
Biden juga mengakui telah berbicara dengan Putin pada Januari lalu setelah baru menjabat sebagai Presiden AS.
"Saya berbicara lama dengan dia dan saya cukup mengenalnya," ungkap Biden.
Biden pun tidak merinci apakah yang dimaksud dia itu campur tangan Rusia dalam pemilihan AS atau ada hal lain yang menjadi keberatan AS, seperti peracunan dan pemenjaraan tokoh oposisi Rusia Alexei Navalny.
Atas pernyataan Biden yang menyebut Putin sebagai pembunuh, Rusia langsung bereaksi keras.
