WHO Dapatkan Hasil Uji Coba Obat Virus Corona Dua Pekan Ke Depan

- 6 Juli 2020, 09:27 WIB
Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus / Antara
Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus / Antara /

Lensa Banyumas - Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, berharap dalam dua pekan ke depan hasil uji coba obat covid-19 atau virus Corona dapat diumumkan.

Hasil ini diharapkan berbuah setelah dilakukannya ujicoba solidaritas yang melibatkan sedikitnya 5.500 pasien relawan di 39 negara.

Namun Kepala program kedaruratan WHO, Mike Ryan, mengatakan tidak bijak jika mengharapkan bahkan menentukan kapan sebuah vaksin bisa siap melawan Covid-19.

Baca Juga: Bukan Obat ataupun Vaksin, Apa Khasiat Kalung Antivirus yang Ditawarkan Menteri Pertanian?

Menurutnya calon vaksin mungkin baru menunjukkan keampuhannya pada akhir tahun ini.

"Pertanyaannya seberapa cepat vaksin itu dapat diproduksi secara massal?, katanya kepada para jurnalis di Jenewa.

Uji coba Solidaritas obat covid-19 sudah dilaksanakan dalam lima tahap. Pertama melakukan pendekatan terhadap obat potensial, salah satunya hydroxychloroquine.

Awal Juli ini, WHO secara resmi menghentikan uji coba obat ini karena dianggap kurang layak dan kurang bermanfaat untuk mengobati corona dan perlu pengujian lebih lanjut.

Baca Juga: Ingin Buat SIM dari Rumah, Ini Langkah-langkah Mudah yang Perlu Dilakukan

Selain hydroxychloroquine, obat standar lain yang diujicoba yakni remdesivir, obat HIV lopinavir/ritonavir, dan kombinasi lopanivir/ritonavir dengan interferon.

Mike Ryan mengatakan sementara ini belum ada vaksin atau obat yang terbukti ampuh melawan covid-19. Namun WHO mengatakan masih harapan atas pengujian 18 calon vaksin yang sedang diuji cobakan ke manusia.

Mike Ryan hanya menyayangkan sampai saat ini rantai penyebaran Corona secara global belum putus.

Sementara dari sisi lain, alat medis yang ada juga belum mencukupi untuk memenuhi kebutuuan tenaga medis seperti alat pelindung.

Baca Juga: Penting Taati Protokol Kesehatan, Sebanyak 703.875 Peserta Bersaing dalam UTBK 2020

Dia menyayangkan akses alat kesehatan belum merata dan masih menumpuk di beberapa negara. Hal ini yang menurutnya menjadi musabab meninggalnya para tenaga medis di lapangan.

"Kami mendesak negara-negara agar terus mengidentifikasi klaster baru COVID-19, melacak orang yang terinfeksi dan mengisolasi mereka untuk membantu memutus rantai penularan," ucapnya.

Sampai saat ini, obat covid-19 atau virus Corona belum ditemukan. Seluruh dunia masih berjuang meneliti dan berupaya menemukan secepat mungkin.

Pengumuman hasil ujicoba obat virus Corona dari WHO dua pekan ke depan menjadi gambaran penting.***

Editor: Agus Riyanto

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

x