Lensa Banyumas - Konflik di kawasan Himalaya yang menyebabkan perang dingin India dengan China, serta sanksi yang diterapkan AS atas Iran membuat terbentuknya peta geopolitik Asia baru.
Iran putuskan menjalin kemitraan bersama China untuk jangka panjang dengan berbagai perjanjian baru, dan memilih meninggalkan India yang selama ini jadi 'kawan dekat'.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, mengemukakan salah satu kerjasama yang dilakukan Iran-China yakni terkait minyak.
Baca Juga: Antisipasi Premanisme dan Street Crime, Polresta Banyumas Bentuk Tim Satria
Dikutip Mantra Sukabumi dari The New York Times, China mau menginvestasikan USD400 miliar untuk Iran di sektor perbankan, transportasi dan pembangunan, dengan berbagai syarat.
Bukan terkait persenjataan maupun nuklir, namun salah satunya Iran diminta berani bekerjasama dengan menyediakan minyak secara teratur dan memberi diskon baginya untuk 25 tahun mendatang.
Kesepakatan itu merupakan bagian dari ambisi ambisius Belt and Road Initiative (BRI) Presiden China Xi Jinping yang bertujuan memperluas pengaruh ekonomi dan strategis negaranya di seluruh Eurasia.
Baca Juga: Pemkab Banyumas Terus Edukasi Pedagang dan Pembeli di Pasar Tradisional mengenai Transaksi Non Tunai
Beberapa waktu lalu Iran putuskan kerjasama dengan India terkait kereta api ekstensif sepanjang perbatasan dengan Afghanistan.