LENSA BANYUMAS - Terkait wacana masa jabatan presiden tiga periode yang kembali ramai digunjingkan, Politisi Gerindra Fadli Zon menduga ada yang cari kesempatan dan mengambil keuntungan sebagai proyek.
Dalam pandangannya pembatasan masa jabatan presiden yang maksimal dua periode itu sudah benar.
Karena katanya hal ini sudah sesuai dengan semangat perubahan dan demokrasi.
Baca Juga: Tolak Masa Jabatan Presiden 3 Periode, Mardani: Ruang Publik Akan Tidak Sehat
"Sdh benar pembatasan masa jabatan Presiden maksimal 2 kali. Sesuai semangat perubahan n demokrasi," tulis Fadli Zon di akun twitternya Senin, 21 Juni 2021.
Dikatakan, akan dapat dinilai bagaimana hasil dari dua dua periode (presiden) yang sudah ada.
"Klu hasil 2 periode baik, tinggal dilanjutkan penggantinya. Kalau 2 periode kacau n berantakan, diperbaiki Presiden baru," katanya.
Namun wacana masa jabatan presiden tiga periode ini kembali ramai karena menurut dia ada dugaan para pihak yang memang mencari keuntungan.
"Di luar itu,mungkin ada yg cari kesempatan n cari proyek," ujar anggota Komisi 1 DPR RI Fraksi Gerindra ini.
Wacana masa jabatan presiden tiga periode kembali mengemuka setelah muncul poster undangan Deklarasi Seknas JokPro 2024 yang menimbulkan spekulasi tentang Capres mendatang.
Banyak pihak merespon dengan berbagai spekulasinya. Dari mulai menyoroti soal tidak konsisten dengan konstitusi hingga ada yang mengatakan Deklarasi Seknas JokPro 2024 sebagai gerakan melawan konstitusi.
*Konstitusi dibuat oleh wakil rakyat. Dan pemegang kedaulatan tertinggi ada ditangan rakyat. Artinya semua kembali kpd rakyat, " kata @suherm17 menanggapi cuitan Fadli Zon. ***