LENSA BANYUMAS - Harga laptop pelajar yang digelontorkan seharga Rp10 juta mengundang reaksi dari masyarakat.
Salah satunya Politisi Gerindra Fadli Zon yang menilai sangat kemahalan harga laptop dengan spesifikasi yang ada.
Menurutnya provit yang didapat dari harga laptop pelajar itu sangat keterlaluan, apalagi mencari untung besar di tengah masyarakat kesulitan ekonomi karena pandemi.
Baca Juga: Soal Laptop Merah Putih, Tifatul Sembiring Sindir Luhut: Ini Termasuk Impor TKA China juga kan?
"Laptop pelajar 10 jt itu kemahalan. Jgn keterlaluan cari untung di tengah kesulitan pandemi covid ini," cuit Fadli Zon di akun twitternya.
Ia pun sempat membandingkan harga ke sejumlah orang yang langganan beli komputer.
"Sy tanya org langganan beli komputer, taksirannya dg spesifikasi itu paling harganya Rp.4-5 jt, sekitar Rp. 4 jt. Kalau sebelum pandemi harganya 3 jt," tulisnya.
Cuitan Fadli Zon juga mengundang respon netizen, diantara balik menyorot Fadli.
"Ajak fraksi nya menolak dong ..
fungsi anggaran nya pakai dong..
Owh iya DPR nya udah "dikebiri" UU no 2 thn 2020 ..Powerpul sekali mas Joko ya..," akun Suara_Fals_Indonesia.
Akun Aseli Djogja juga berkomentar demikian, "Namun, bila pemda ingin membeli laptop dengan spesifikasi yang lebih tinggi dari standar yang ditetapkan Kemendikbudristek, maka diperbolehkan asal harganya tak melampaui anggaran yang dialokasikan pemerintah," katanya.
Lainnya menulis komentar spek Laptop Pelajar yang ada jauh dibawah spek laptop kasir swalayan seperti akun Sayonara.
"Di tahun skrng dgn update intel core i9 gen 11. kementrian Maha Agung dalam mendidik dan meriset teknologi melakukan pengadaan laptop dengan spek jauh dibawah spek kasir swalayan Come on Pak/Bu, hilangkanlah kelakuan sperti ini
Dimana ada anggaran, disitu ada pelANGGARAN," tulisnya.
Akun Pecinta Ulama juga membandingkan dengan harga laptop yang dibelinya.
"saya aja beli laptop lenovo ideapad yg bisa d bilang spek nya mumpuni harganya cuman 6 jt an,,,kalo 10 jt sih itu sdh bs beli laptop,,spek di atas rata2.
macam ada aroma korupsi berjamaah ini," ucapnya.
Diketahui, dalam lembar juknis disebutkan spesifikasi laptop yang hendak diberikan kepada sekolah di antaranya menggunakan RAM 4GB DDR4, penyimpanan 32GB, monitor 11 inci dan sistem operasi Chrome OS.
Menteri Nadiem Makarim sebelumnya menyebut pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp2,4 triliun untuk pengadaan 240 ribu laptop untuk sekolah.
Dari jumlah anggaran dan laptop tersebut jika diasumsikan harga satu laptop Rp10 juta.***