LENSA BANYUMAS - Mantan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menulis perbandingan kondisi dari era Orde Baru dengan kondisi saat ini.
Tulisan ia posting di akun twitternya yang menggambarkan Indonesia ketika era Presiden Soeharto berlanjut ke Habibie dan Gus Dur.
Menurutnya, sejak Soeharto lengser, katanya Habibie kemudian Gus Dur demokratisasi Indonesia cukup kokoh.
Termasuk pada bidang ekonomi dan angka kemiskinan yang berhasil dipulihkan bahkan Indonesia mencetak sejarah.
Baca Juga: Rizal Ramli Sebut MK Sekarang Lebih Tepat Jadi Mahkamah Kekuasaan
"Setelah Pak Harto mundur, Pemerintah Habibie & Gus Dur memperkokoh demokrakratisasi Indonesia, memulihkan ekonomi, dan mengurangi kemiskinan tertinggi dalam sejarah RI !," tulis Rizal Ramli.
Namun katanya, kondisi ini tak berlangsung lama hingga berlanjut pada money politic dan kerusakan demokrasi.
"Tapi kemenangan itu berumur pendek hanya 4 tahun ! Setelah itu money politic pelahan dominan & rusak demokrasi," ucap dia.
Cuitan Rizal Ramli ini untuk menanggapi pertanyaan netizen yang memintanya untuk menjawab kondisi saat ini.
"Gimna bang hasil abang dan teman setelah menggulingkan soeharto???
Apakah indonesia lebih baik???
Apakah korupsi makin sedikit?
Apakah tambah maju?
Atau gmn bang?," tulis akun Beni Apriadi yang kemudian dengan jawaban Rizal Ramli seperti diatas.
Akun ini juga menulis, pertanyaan itu dilontarkan ke Rizal Ramli yang dapat membandingkan kondisi sekarang dengan orba.
"Harus lahir tahun 70 an ya, boleh nanya seperti ini??? Saya memang sedikit merasakan zaman orba dan saya bnyk merasakn hidup di zaman reformasi. Makanya saya tanya ini dg bang rizal, apakah kehidupan di zaman skrng lebih baik dg zaman orba," jelasnya.
Sebelumnya Rizal Ramli juga memposting foto saat ia bersama dengan Buyung Nasution, Amien Rais, Gunawan Mohammad sedang menggelar konferensi pers pada Mei 1998.
"Jumpa Pers MARA (Majelis Amanat Rakyat) Mei 1998: Tuntut Pres Soeharto mundur. Bang Buyung Nasution, Gunawan Mohammad, Rizal Ramli. Amien Rais ????
Jika tidak mau belajar dari sejarah, sejarah sering berulang ! Viva Historia," tulis Rizal.***