Network
LENSA BANYUMAS - Saat ini Maskapai Nasional Garuda Indonesia memiliki utang besar hingga Rp 70 trilun, bisa bangkrut jika tidak ada operasi penyelamatan.
Untuk menyelamatkannya, Ekonom senior dan mantan Menko Perekonomian, Dr. Rizal Ramli mengusulkan harus ada langkah inovatif out of the box, bukan business as ussual.
"Garuda Indonesia harus diselamatkan. Saya siap dan yakin mampu menyelamatkan Garuda," kata Rizal Ramli seperti dikutip dari akun twitternya, hari Sabtu 12 Juni 2021.
Baca Juga: Tidak Berpotensi Tsunami Gempa Magnitudo 4,9 Guncang Kabupaten Pasaman Sumatera Barat
Dirinya memang pernah menyelamatkan Garuda dari kebangkrutan pada tahun 2020.
Namun muncul usul menarik atas kesiapan untuk menyelamatkan tersebut yaitu barter dengan presidential threshold 0 persen yang kemudian disambut positif sebagai ide cemerlang.
Menurutnya ia menyetujui gagasan rasional itu bisa dilakukan. Menarik memang, penyelamatan bisnis atau ekonomi dibarter dengan tuntutan politik.
"Meski tidak mudah disepakati oleh pemerintah dan parlemen akan tetapi gagasan bagus ini adalah terobosan budaya," ujarnya.
Sekurangnya ada empat nilai konstruktif yang melekat dari terobosan budaya tersebut, yaitu: Pertama, tampilan karakter berbasis kepercayaan diri, kedua, barter bagai gurauan tetapi sesungguhnya membangun budaya edukatif, aspiratif, dan obyektif. Kepentingan rakyat didahulukan, Ketiga, dengan tuntutan barter berarti siap menanggung risiko, jika gagal menyelamatkan Garuda maka bukan saja treshold tidak menjadi 0 persen, tetapi juga reputasi Rizal Ramli akan ambruk dan keempat, jika sukses dalam misi penyelamatan, maka memberi kesempatan pada orang yang berprestasi untuk ikut berkompetisi adalah wujud dari budaya politik luhur.
