LENSA BANYUMAS - Dalam usaha meningkatkan produktivitas keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker) Bangun Desa Migran Produktif (Desmigratif).
Desmigratif sendiri sudah mulai dibangun oleh Kemnaker sejak tahun 2017 lalu.
Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah menyatakan bahwa Kemnaker telah berhasil mendirikan 450 Desmigratif di seluruh Indonesia.
Desmigratif ini di prioritaskan untuk meningkatkan produktivitas keluarga yang ditinggal para PMI Purna.
"Kami membangun Desmigratif sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas terutama keluarga yang ditinggalkan dan PMI Purna. Kami sudah membangun 450 Desmigratif," ungkap Ida Fauziyah dalam akun IG @kemnaker.
Selain itu, Kemnaker juga menekankan bahwa akan menempatkan pengasuhan atay parenting sebagai salah satu poin penting dan tangguh jawab komunitas.
Parenting sendiri dapat diartikan sebagai pengasuhan baik mempromosikan maupun mendukung anak secara fisik, mental, sosial, emosional, serta perkembangan kecerdasan anak hingga dewasa.
Dalam mempersiapkan pengasuhan atau parenting yang baik Kemnaker juga mengaku telah mempersiapkan modul-modul parenting dengan berbasis komunitas.
Modul-modul ini nantinya dapat digunakan sebagai acuan serta panduan komunitas dalam melakukan parenting terhadap anak/keluarga yang ditinggal Pekerja Migran serta Migran yang sudah purna.
"Kita ingin menempatkan pengasuhan parenting itu menjadi tanggung jawab komunitas. Ini yang sudah disiapkan. Kit punya modul-modul parenting berbasis komunita. Meletakkan tanggung jawab masyarakat pada anak-anak pekerja migran kita," Imbuh Menaker.***