Ganjar Tak Beri Toleransi Calon Siswa Terbukti Memanipulasi Data PPDB 2020 SMA/SMK

4 Juli 2020, 12:12 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau proses verifikasi PPDB di SMAN 1 Semarang, SMKN 4 Semarang, dan SMKN 8 Semarang, Jumat kemarin. /Foto: Antara /

Lensa Banyumas- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan inspeksi ke sejumlah SMA-SMK di Semarang.

Ganjar ingin memastikan proses verifikasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2020 tingkat SMA/SMK berjalan lancar.

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu menegaskan tidak memberi toleransi calon siswa yang terbukti melakukan manipulasi data berdasarkan hasil validasi dan verifikasi pada PPDB 2020 tingkat SMA/SMK.

Baca Juga: Dapat Bantuan Gamelan, Desa Cikakak Diminta Tingkatkan Kemajuan Kebudayaan Jawa

Baca Juga: Burung Robot ini Bisa Terbang Seperti Burung Asli

"Di SMA tadi ada, agak mirip sih, SKD (Surat Keterangan Domisili) ditemukan ternyata meskipun tidak terlalu banyak. Nanti setelah kita tahu kondisinya seperti apa baru kita putuskan, tapi kita tidak akan kasih toleransi (manipulasi data)," katanya dikutip lensabanyumas.com dari Antara.

Ganjar mengatakan jumlah temuan yang tidak banyak tersebut merupakan efek dari peringatan yang diberikan pada awal-awal pendaftaran PPDB, di mana setelah ada peringatan keras tersebut sudah banyak yang mencabut berkas tidak sesuai dengan data sebenarnya.

Untuk verifikasi di SMKN, Ganjar mengatakan tidak banyak persoalan karena PPDB untuk SMKN memang tidak menerapkan sistem zonasi dan permasalahan verifikasi yang ditemukan hanya soal klarifikasi terkait dengan lampiran untuk jalur prestasi dan afirmasi.

Baca Juga: Bupati Kutai Timur Terjaring OTT KPK Terkait Suap Pengadaan Barang dan Jasa

Baca Juga: Imunisasi pada Bayi Harus Tetap Berjalan Meski Berada di Tengah Pandemi Covid-19

"Nah tadi yang prestasi perlu ada klarifikasi beberapa angka rapor, (persoalan, red) kecil-kecil sih. Terus yang afirmasi ya beberapa surat keterangan ditemukan tetapi tidak terlalu banyak," ujarnya.

Kunjungan ke tiga sekolah tersebut dilakukan Ganjar untuk memastikan proses verifikasi PPDB berjalan lancar. Sebelumnya, ia inspeksi ke SMAN 3 Semarang untuk melihat dan memastikan tahapan proses verifikasi lancar.

Orang nomor satu di Jawa Tengah itu, juga berpesan kepada para guru untuk memperhatikan protokol kesehatan bagi anak-anak dan wali murid yang datang langsung untuk verifikasi PPDB.

Baca Juga: Bupati Banyumas Targetkan Swab Test Massal Mampu Menyasar 24.000 Sampel

Baca Juga: Tren Usaha Kurir Sepeda Selama Pandemi Covid-19 Bermunculan di Sejumlah Kota di Indonesia

"Maka kita minta bapak-ibu guru semua bisa mengklarifikasi dengan baik. Kemarin banyak kegamangan, waktunya cukup tidak ya, bisa gak ya, ruwet gak ya, dan ternyata gampang, tidak ruwet. Saya tinggal pesan protokol kesehatannya saja karena ini anak-anak dan wali murid datangnya langsung, agar itu diperhatikan," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Jumeri menambahkan sampai saat ini belum bisa dipastikan terkait dengan jumlah pelanggaran atau temuan ketidakcocokan data saat verifikasi PPDB. Hasl itu, karena proses verifikasi masih berjalan.

"Temuan belum kita rekap, jadi masih jalan, ternyata teman-teman membagi dalam delapan hari sehingga tidak bisa langsung jadi. Masih sampai besok Selasa, memang ada SKD ditemukan tidak pas, ada yang sertifikat atau piagam tidak pas, tapi secara umum sudah bagus karena begitu kita beri peringatan sudah banyak yang nyabut," ujarnya.

Baca Juga: Selain Kondom, Pria Perlu Tahu Alat Kontrasepsi Vasektomi yang Bisa Tingkatkan Kejantanan

Terkait dengan pemberian sanksi, Ganjar menjelaskan akan diputuskan melalui sidang dan rekapitulasi hasil temuan.

"Temuan dalam verifikasi akan disidangkan. Untuk keputusan 'cut' itu ada keputusan sidang yang kita buat supaya lebih adil, tidak sepihak semua. Sejauh ini belum ada yang disidangkan, nanti di akhir verifikasi," katanya.***

Editor: Muhammad Abdul Rohman

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler