Kuota Pendaki Hanya 30 Persen Ketika Jalur Pendakian Gunung Semeru Dibuka April Mendatang

- 30 Maret 2021, 20:24 WIB
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Lumajang Jawa Timur. / Antara
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Lumajang Jawa Timur. / Antara /

LENSA BANYUMAS - Pada awal bulan April mendatang, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) akan membuka kembali jalur pendakian Gunung Semeru yang berada di kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Pembukaan kembali jalur pendakian Gunung Semeru didasari atas berbagai pertimbangan terutama terkait aktivitas vulkanologi gunung tertinggi di Pulau Jawa itu yang terus menurun dan aman bagi pendaki.

Hal itu dikatakan oleh Plt. Kepala Bidang Teknis TNBTS Novita Kusuma Wardani seusai rapat koordinasi rapat koordinasi (Rakor) antara TNBTS dan Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pantau Gunung Semeru serta Muspika dan masyarakat setempat pada hari Selasa 30 Maret 2021.

Baca Juga: Meskipun Sudah Terkendali Covid 19 di Jawa Timur, Gubernur Khofifah Minta Masyarakat Tetap Tidak Mudik

"Perwakilan yang rapat pada hari ini menyepakati untuk bisa dibuka di bulan April dengan beberapa ketentuan antara lain protokol kesehatan harus dilaksanakan, kemudian kalau yang terkait dengan kuota disepakati sementara mulai dari 30 persen dulu, untuk kemudian ada evaluasi bisa ditingkatkan maksimal sampai 50 persen," ungkap Novita seperti dikutip Lensa Banyumas-PIKIRAN RAKYAT.com dari Antara.

Dia menambahkan, nantinya pada masa awal pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru untuk sementara dibatasi sampai Kali Mati.

Selain itu, yang terpenting, kata Novita, pembukaan jalur pendakian Gunung Semeru juga harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan membatasi kuota pendakian 30 persen atau 180 orang.

"Dan durasi pendakian juga dibatasi hanya tiga hari dua malam," imbuhnya.

Sebelumnya Tim gabungan dari TNBTS bersama TNI-Polri telah melakukan pembersihan jalur pendakian dari pos satu di ranu pane hingga di pos empat di kali mati, sebagai persiapan dan evaluasi sebelum pembukaan jalur.***

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini