Ini Kata Budiman Sudjatmiko soal Surat Wasiat Teroris Penyerang Mabes Polri

- 1 April 2021, 12:12 WIB
Surat wasiat teroris penyerang Mabes Polri.
Surat wasiat teroris penyerang Mabes Polri. /Twitter @budimandjatmiko

LENSA BANYUMAS – Tak lama setelah insiden penyerangan Mabes Polri, beredar luas di media sosial surat wasiat pelaku untuk keluarganya.

Budiman Sudjatmiko memberikan komentar surat wasit tersebut dan mengaku terkejut karena ternyata pelaku yang diidentitasnya bernama Zakiah Aini ini masih tergolong muda.

Kelahiran Jakarta, 14 September 1995 dan tinggal di Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas Jakarta Timur.

Baca Juga: Tangkal Terorisme, Pemerintah Seharusnya Segera Laksanakan RAN PE

Menurut Budiman, ini sebuah surat wasiat yg menggambarkan kepadatan dan kepekatan pikiran di usia muda.

“Sangat menyintai dan membenci untuk hal-hal yang tak diketahui. Cara berpikirnya sederhana, juga kesimpulannya: dia harus mati bersama yang dibencinya. Karena yakin akan dapat surga,” tutur Budiman setelah membaca surat wasiat tersebut.

Katanya, jika isi surat itu bisa menjadi sebuah gambaran generasi muda.

“Menggambarkan cara berpikir sebagian generasi muda kita, ya memang harus "bongkar mesin" nih bangsa kita...Jangan sampai bonus demografi tapi defisit substansi,” ujarnya.

Kejadian teror dalam beberapa waktu terakhir ini menurutnya cukup mengejutkan, bukan karena kekerasannya tapi setelah mengetahui kenyataan pelakunya anak-anak muda.

“Saya jadi kaget jangan jangan selama ini kecurian sebuah generasi tanpa kita sadar
Cara berpikirnya (tercermin dari surat wasiat itu) sungguh sederhana. Begini alur pikirnya teroris remaja ini,” ucap Budiman.

"Aku lebih tahu kebenaran dari kalian tapi kubuktikan hanya setelah kutinggalkan tempat palsu ini. Dan aku harus mendahului kalian karena aku yang menyiapkan segalanya saat kalian tiba. Sementara kita berpisah, kalian harus kurangi kepalsuan supaya kalian layak kujemput" petikan surat wasiat tersebut.

Politisi PDI P ini menyebut, teroris remaja ini tak merasa berniat buruk. Dia merasa sangat mulia bahkan masalahnya adalah dia betul-betul menutup mata hati dan nalarnya.

“Siapa saja sih yang memelihara jejaring kebodohan maut ini? Tugas negara membongkar dan meringkus tengkuknya!,” jelas Budiman.

Di bagian akhir surat wasiat, teroris remaja ini menegaskan ideologi politiknya seperti cuitan Budiman dalam akun twitternya @budimandjatmiko.

Halaman:

Editor: Ady Purwadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x