Ganjar juga menyingung klaster Covid-19 di SMAN 1 Gondang Sragen yang menyebabkan tiga gurunya, meninggal dunia. Dia menegaskan, SMAN 1 Gondang Sragen tidak termasuk sekolah yang diizinkan melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka.
"Sudah kita cek, SMAN 1 Gondang itu bukan PTM. Kita awasi yang tidak PTM, tapi ternyata melaksanakan aktivitas di sekolah," katanya.
Kejadian di SMAN 1 Gondang itu, membuat semua guru harus berhati-hati. Meski kurva Covid-19 sudah menurun, namun protokol kesehatan harus dilaksanakan ketat.
"Kemarin-kemarin sebenarnya kita sudah lakukan pengetatan, khususnya untuk guru-guru. Saya sudah komunikasi, untuk mereka-mereka ini diketatkan lagi, baik yang PTM maupun yang tidak PTM. Saya khawatir, yang tidak PTM itu merasa longgar, terus gurunya piknik, bepergian ke daerah lain, kumpul-kumpul. Ini kan bahaya," ujarnya.
Ganjar memastikan, klaster SMAN 1 Gondang sudah ditangani. Beberapa guru dan karyawan yang terkonfirmasi Covid-19, dinyatakan orang tanpa gejala (OTG) dan beberapa berhasil disembuhkan.***