Cegah Tsunami Covid19 Seperti India, Ahli Virologi : Patuhi Prokes!

- 2 Mei 2021, 23:24 WIB
Euforia vaksinasi di India menjadi faktor penentu terjadinya peristiwa tsunami COVID-19 tersebut.
Euforia vaksinasi di India menjadi faktor penentu terjadinya peristiwa tsunami COVID-19 tersebut. /Kharisma Muhammadiyah/

LENSA BANYUMS - Perkembangan kasus COVID-19 di dunia menunjukkan adanya gelombang dan varian baru yang terjadi di sejumlah negara seperti di India. Berbagai upaya harus terus dilakukan, mencegah kejadian serupa agar tidak terjadi di Indonesia.

“Pelajaran yang harus kita pegang dari kejadian di India adalah, begitu kasus COVID-19 meningkat maka diikuti oleh meningkatnya fatalitas atau angka kematian. Penyebab pastinya dari peristiwa di India, belum diketahui seutuhnya,” terang Prof. Dr. Drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika, Ahli Virologi Universitas Udayana Bali dalam Dialog Produktif bertema "Belajar dari India Tingkatkan Kepatuhan Prokes Sekarang Juga"

Prof. Mahardika juga menduga, euforia vaksinasi di India menjadi faktor penentu terjadinya peristiwa tsunami COVID-19 tersebut.

Baca Juga: Setengah Juta Vaksin Covid 19 Dari Arab Tiba di Indonesia, Presiden : Cermin Kedekatan Hubungan Bilateral

“Lingkup vaksinasi di India sebenarnya juga masih berkisar di angka 7% dari jumlah penduduknya, euforia vaksinasi di sana masih dini. Jangan sampai ini terjadi di Indonesia, karena lingkup vaksinasi di Indonesia baru menyentuh angka sekitar 2,5% dari jumlah penduduk,” terangnya.

“Apa yang terjadi di India masih belum pasti disebabkan oleh mutasi virus COVID-19 tapi kita
belajar bahwa kerumunan, dan euforia vaksinasi menjadi faktor terbesar yang membuat
terjadinya tsunami COVID-19 di India.

Hal ini bisa dicegah dengan bersama-sama mematuhi protokol kesehatan 3M,” kata Prof. Mahardika.

Baca Juga: 6 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Tiba Hari Ini, Total Sudah 65,5 Juta Vaksin Bulk Sinovac Didatangkan Indonesia

Agoes Aufiya, Mahasiswa Indonesia di India menceritakan kondisi di India saat ini. “Dalam 24
jam terakhir, telah terkonfirmasi 379 ribu kasus baru sehingga angka kasus aktif mencapai 3 juta
dengan kasus kematian mencapai 3.646. Kalau melihat laporan ketersediaan ruang ICU COVID-
19 di New Delhi, dari 4.821 kamar yang ada, kini tersisa 18 ICU saja,” ujarnya.

KBRI di New Delhi telah memberikan imbauan kepada WNI yang berada di India untuk tetap di
rumah saja, tetap mematuhi protokol kesehatan, dan memenuhi pasokan logistik agar tidak keluar
rumah kalau tidak perlu.

Halaman:

Editor: Cokie Sutrisno

Sumber: Lalu Hamdani/KPCPEN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

x