Zenius Beri Kesempatan Magang di Sektor Edtech Bersertifikat Kampus Merdeka

- 25 Agustus 2021, 18:51 WIB
Peserta magang yang terpilih akan mendapatkan kurikulum pembelajaran program magang Zenius dengan jumlah muatan 20 SKS yang setara dengan 760 jam pembelajaran. / Foto: Ilustrasi
Peserta magang yang terpilih akan mendapatkan kurikulum pembelajaran program magang Zenius dengan jumlah muatan 20 SKS yang setara dengan 760 jam pembelajaran. / Foto: Ilustrasi /

LENSA BANYUMAS - Kegiatan pembelajaran tidak hanya terjadi di ruang-ruang kelas.

Pembelajaran juga bisa diperoleh melalui kesempatan untuk praktik langsung di lapangan dengan membuka diri terhadap dunia kerja yang ada di lapangan. 

Semangat inilah yang ingin diwujudkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka.

Baca Juga: Pemain Bek Kanan Handball Papua Aprilia Avilia de Santa Tikuk Target Emas di PON Ke 20

Program ini merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar milik Kemendikbudristek yang memberikan kesempatan bagi para mahasiswa tingkat akhir untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karir masa depan. 

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Kemendikbudristek Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng. mengatakan, pembekalan pendidikan yang disiapkan untuk mahasiswa tidak cukup jika hanya diberikan melalui teori dan kurikulum-kurikulum di sekolah atau pelajaran yang ada di kampus.

"Untuk mempersiapkan sumber daya berkualitas dan memiliki daya saing tinggi, metode pembelajaran perlu diadaptasi dengan terjun langsung ke dunia kerja di mana mahasiswa dapat bersentuhan langsung dengan masalah yang terjadi di lapangan dan belajar dari para praktisi terbaik di industri,"kata Nizam. 

Sejak pendaftaran dibuka pada 15 Juni lalu, tercatat hampir 20.000 mahasiswa yang mendaftar untuk menjadi peserta magang Zenius. / Foto: Ilustrasi
Sejak pendaftaran dibuka pada 15 Juni lalu, tercatat hampir 20.000 mahasiswa yang mendaftar untuk menjadi peserta magang Zenius. / Foto: Ilustrasi

Menurutnya, Zenius merupakan satu-satunya edtech di segmen K-12 yang terpilih sebagai mitra untuk kedua program, yaitu Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka.

Semenjak periode pendaftaran dibuka pada 15 Juni, ada hampir 20.000 mahasiswa yang mendaftar untuk menjadi peserta magang Zenius.

Jumlah itu kemudian disaring menjadi 72 peserta magang yang ditempatkan di 30 posisi dan akan dibimbing oleh 22 mentor.

Ke 72 peserta magang ini berasal dari 37 kampus yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari Sumatera hingga Sulawesi. 

Zenius memiliki cara tersendiri untuk menyaring hampir 20.000 aplikasi calon peserta magang dan studi independen yang masuk, yaitu dengan menguji tingkat pemahaman calon peserta pada tiga bidang fundamental, yaitu Matematika, Logika Verbal, dan Bahasa Inggris.

Calon peserta magang dan studi independen harus mendapatkan skor minimum yang ditentukan oleh Zenius.

Dari situ, mereka kemudian melakukan wawancara dengan para mentor. 

Prof. Nizam menyebutkan, seperti yang diutarakan Mendikbudristek saat pertemuan dengan para Mitra Kampus Merdeka, pihaknya mendorong para mitra untuk dapat menyeleksi para mahasiswa melalui metode seleksi yang komprehensif agar mendapatkan kualitas yang terbaik.

Metode seleksi yang digunakan oleh Zenius melalui tes fundamental ini, kata Nizam merupakan praktik yang baik, karena tes ini selaras dengan pendekatan PISA dan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang telah diadopsi Kemendikbudristek dalam mengukur kompetensi mendasar.

"Pendekatan ini merupakan contoh yang baik untuk bisa diterapkan di perusahaan-perusahaan mitra, tidak hanya untuk menjaring mahasiswa kampus merdeka, namun dalam mencari karyawan ke depannya," ujarnya. 

Peserta magang yang terpilih akan mendapatkan kurikulum pembelajaran program magang Zenius dengan jumlah muatan 20 SKS yang setara dengan 760 jam pembelajaran.

Total SKS tersebut akan dikonversi sesuai kurikulum masing-masing kampus asal mahasiswa.

Metode pelaksanaan magang akan dilakukan dengan pendekatan blended learning. 

Selain Magang Bersertifikat Kampus Merdeka, Zenius juga menyelenggarakan Studi Independen Bersertifikat, sebuah program yang memberikan kesempatan belajar dalam bentuk yang lebih menyenangkan serta berdampak sosial pada dunia pendidikan Indonesia dengan cara yang lebih kreatif.

Studi ini terbagi dalam dua sertifikasi dengan jumlah muatan 20 SKS, yaitu Junior Educator dan Junior Content Maker, untuk membantu peserta mendapatkan gambaran bagaimana cara membuat konten pembelajaran yang menarik dan interaktif.

Ada hampir 4.000 mahasiswa yang mendaftar untuk menjadi peserta Studi Independen di Zenius.

Jumlah itu kemudian disaring menjadi 11 peserta Junior Content Maker dan 8 peserta Junior Educator dari 9 universitas di seluruh Indonesia.

“Sesuai dengan tujuan kami untuk meningkatkan keterampilan fundamental masyarakat, kami menerapkan tes fundamental skills (keterampilan fundamental) kepada seluruh calon peserta magang yang ingin masuk ke Zenius,"kata Founder dan Chief Educational Officer Zenius Sabda PS. 

Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat Kampus Merdeka, kata Sabda, adalah proyek percontohan untuk menerapkan tes tersebut. 

"Kami harap proses seleksi ini menjadi contoh bagi perusahaan-perusahaan lain di luar sana, karena kebanyakan orang dan perusahaan terlalu berfokus pada keterampilan lanjutan, dan tidak terlalu menganggap penting keterampilan fundamental,” kata Sabda PS, yang juga menjadi salah satu mentor di program Studi Independen ini. 

Zenius berharap melalui program ini, para mahasiswa akan mendapatkan pengalaman bekerja secara langsung yang akan berguna sebagai bekal mereka di masa depan.

Selain itu, program ini juga diharapkan bisa meningkatkan keterampilan fundamental dan kemampuan berpikir kritis mereka, sesuai dengan misi Zenius, yaitu merangkai Indonesia yang Cerdas, Cerah, Asik.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Lensa Banyumas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah