LENSA BANYUMAS - Jagad medsos sempat heboh dengan beredarnya sertifikat vaksin Covid 19 yang diduga milik Presiden Joko Widodo.
Dalam sertifikat tersebut muncul nama lengkap, NIK (Nomor Induk Kependudukan) hingga tanggal vaksinasi dan nomor batch vaksin.
Beredarnya data sertifikat vaksin itu membuat banyak pihak merasa khawatir hingga berspekulasi tidak ada jaminan keamanan menyangkut identitas kependudukan untuk masyarakat.
Sebab data vaksin itu bocor, dan bisa jadi untuk milik masyarakat pun akan mudah beredar dimana-mana.
Baca Juga: Punya Sertifikat Vaksin? Jangan Sembarangan di Upload, Ini Bahayanya
Ada juga tudingan jika aplikasi Peduli Lindungi yang resmi dijadikan media untuk penguduhan sertifikat vaksin itu tidak aman.
Menteri Kominfo Johnny G Plate sigap menyikapi persoalan ini dan memberikan jaminan jika aplikasi Peduli Lindungi aman.
Menurutnya, saat ini data aplikasi tersebut berada di data center Kominfo, sehingga dijamin keamanannya.
"Integrasi eHac ke aplikasi Peduli Lindungi dan migrasi aplikasi Peduli Lindungi, PCare dan Silacak ke data center Kominfo baru saja dilakukan, dan saat ini data Peduli Lindungi di data center Kominfo aman," tegas Menteri seperti dikutip dari ANTARA.