Imunisasi pada Bayi Harus Tetap Berjalan Meski Berada di Tengah Pandemi Covid-19

- 3 Juli 2020, 08:35 WIB
Pemberian imunisasi kepada bayi atau anak harus tetap berjalan meski berada di tengah pandemi Covid-19. /Foto: Antara
Pemberian imunisasi kepada bayi atau anak harus tetap berjalan meski berada di tengah pandemi Covid-19. /Foto: Antara /

Lensa Banyumas- Dokter spesialis anak Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada dr. Fita Wirastuti mengatakan imunisasi atau pemberian vaksin pada bayi atau anak harus tetap berjalan meski berada di tengah pandemi covid-19.

"Imunisasi dasar wajib tetap dikerjakan. Misal kondisinya memang tidak memungkinkan boleh ditunda maksimal satu bulan, tapi sekali lagi sebisa mungkin dilakukan sesuai jadwal," kata Fita melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, dikutip lensabanyumas.com dari Antara.

Ia menyadari bahwa penyebaran virus corona jenis baru yang kian meluas dan menginfeksi jutaan orang membuat semua orang khawatir, termasuk orang tua yang memiliki bayi atau balita.

Baca Juga: Bupati Banyumas Targetkan Swab Test Massal Mampu Menyasar 24.000 Sampel

Baca Juga: Bupati Banyumas Meringis Tahan Perih saat Ikuti Swab Test Massal bersama Istri dan Orang Dekatnya

Kondisi itu, membuat para orang tua takut membawa anak keluar rumah, salah satunya berkunjung ke rumah sakit atau layanan kesehatan untuk melakukan vaksinasi pada putra-putrinya.

Menurut Fita, untuk menghindari penularan virus corona jenis baru ini pada anak, para orang tua dapat terlebih dahulu membuat perjanjian dengan rumah sakit.

Dengan pengaturan waktu yang telah dijadwalkan, diharapkan bisa memotong waktu tunggu saat di rumah sakit.

Baca Juga: Tren Usaha Kurir Sepeda Selama Pandemi Covid-19 Bermunculan di Sejumlah Kota di Indonesia

Baca Juga: Kelola Lahan 24,7 Hektare Kurang Produktif, BUMDes Karangkemiri Pekuncen Rintis Agrowisata

"Buat perjanjian supaya waktunya bisa pas dan tidak terlalu lama menunggu," kata Kepala Instalasi Rawat Inap RSA UGM ini.

Dia mengimbau para orang tua juga tidak khawatir secara berlebihan. Sebab, rumah sakit dan layanan kesehatan saat ini telah membuat alur atau pemisahan ruangan bagi para pengunjungnya dengan pasien, termasuk yang akan menggunakan layanan imunisasi.

Fita menekankan masyarakat perlu memahami pentingnya imunisasi atau vaksinasi. Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk melindungi diri dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Sebanyak 200-an Orang Bakal di Tes Swab Massal Setiap Harinya, Demi Ketahui Gambaran Nyata Covid-19

Baca Juga: Selain Kondom, Pria Perlu Tahu Alat Kontrasepsi Vasektomi yang Bisa Tingkatkan Kejantanan

"Cara kerja vaksin ini prinsipnya memicu pertahanan tubuh dengan cara memaparkan bakteri atau virus yang sudah dilemahkan agar sistem pertahanan tubuh membentuk proteksi atau antibodi," kata dia.

Fita menjelaskan pemberian vaksin dilakukan secara spesifik untuk mengatasi penyakit tertentu.

Melalui vaksin diharapkan bisa menekan risiko infeksi berbagai penyakit berbahaya dan mematikan.

Misalnya, TBC, difteri pertusis, polio, campak, rubela, cacar air, penumonia oleh HIB dan peneumokokus, hepatitis A, hepatitis B, tifoid, serta meningitis.

Baca Juga: Bupati Banyumas Ajak Pria Ikut KB, Badan Jadi Lebih Sehat dan Makin Kuat

Baca Juga: Penting Jaga Kesehatan Mental Anak saat Pandemi Corona, Ini Penjelasan Psikolog

"Vaksinasi ini wajib diberikan untuk melindungi diri dan orang lain. Terlebih saat ini kita dengan mudah terhubung dengan negara-negara dunia, sementara banyak penyakit menular yang cepat menyebar dan menulari siapa saja," kata Fita.

Selain untuk proteksi diri, menurut dia, imunisasi bisa melindungi orang lain. Cakupan imunisasi tinggi lebih dari 90 persen dapat membentuk kekebalan komunitas (herd immunity).

Namun demikian, apabila cakupan imunisasi rendah atau di bawah 90 persen maka akan sulit terbentuk kekebalan kelompok yang bisa memberikan perlindungan bagi banyak orang.***

Editor: Muhammad Abdul Rohman

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x