Network
/photo/2021/06/06/4246177650.jpg)
LENSA BANYUMAS - Apakah menggunakan air keran untuk mengisi air radiator mobil buruk untuk mobil? Frederico Timothi, seorang Retro mobil BMW dan Mercedez dalam akun pribadinya menyarankan siapapun tidak disarankan mengisi.
"Jangankan air keran, air distilasi maupun air AC pun tidak akan saya sarankan. Kecuali mobil anda kehabisan air radiator dalam perjalanan, boleh isi air biasa setidaknya sampai anda memiliki akses membeli coolant dan memperbaiki sistem radiatornya,"terangnya.
Menurutnya yang namanya Air kran itu selalu menyebabkan karat, dan yang namanya karat itu tidak pernah bagus untuk radiator. Radiator yang diisi coolant umumnya awet.
Baca Juga: Perlukah Pasang Anti Virus Pada Komputer, Irpan : Wajib !
Inilah kenapa mobil baru dari pabrik biasanya tidak akan overheat selama 10 tahun pertama, salah satu faktornya adalah pemakaian coolant pada sistem radiator yang mencegah karat.
"Syukur-syukur kalau karena karat, cuma radiator yang bocor. Kalau yang bocor blok mesin atau jalur ke oil cooler transmisi, gimana? Siap untuk biaya perbaikan belasan juta rupiah?,"kata Timothy mengingatkan.
Ditambahkan ,"Pengalaman empat kali memegang mobil Jerman tua diatas 20 tahun, dan keempatnya tidak pernah rusak karena overheat, karena radiator benar benar saya kuras, selang selang dan komponen yang kurang meyakinkan saya ganti baru dan lem gasketnya juga pakai yang bagus (Reinzosil)."
Baca Juga: Darimana Ilmuwan Bisa Tahu Isi Inti Bumi, Padahal Tidak Digali
"Dari keempat mobil ini, dua diantaranya saya ambil dalam kondisi menggunakan air biasa, dan saya kuras untuk ganti ke coolant. Tidak ada masalah,"katanya.
Ia pun menceritakan empat orang yang dikenalnya mempunyai jenis mobil yang berbeda, keempatnya pernah overheat dan radiator bocor karena semuanya menggunakan air keran. Radiatornya entah buntu, atau water pump berkarat sehingga lahernya tergerus, seal nya bocor dan tahu tahu air radiator sudah habis.
