Network
LENSA BANYUMAS - Perusahaan telekomunikasi terus berlomba menciptakan inovasi, satu diantaranya smartphone atau ponsel pintar yang sekarang sudah menjadi kebutuhan primer hampir semua individu. Tak cukup hanya smartphone, namun berbagai fitur dengan spesifikasi yang canggih pun disematkan yang membuat persaingan ketat dari para raksasa teknologi. Selain perangkat lunak, inovasi untuk memodifikasi perangkat keras pada smartphone juga menjadi persaingan. Begitupun persaingan pada miliampare per hour atau yang biasa disebut mAh yakni daya tampung energi dari sebuah baterai. Dari baterai lepas kini menjadi baterai tanam.
Sekarang ini dapat dipastikan, semua pemilik smartphone tidak pernah melihat baterai yang ada didalamnya. Betul, karena teknologinya sekarang semua smartphone sudah menggunakan baterai tanam. Lantas, apa alasannya, mengapa memakai baterai tanam?
Akun Twitter@kemkominfo memberikan jawaban alasan yang ternyata cukup sederhana, seperti dikutip lensabanyumas.pikiran-rakyat.com. “Salah satu alasan penggunaan baterai tanam pada ponsel pintar alias smartphone ialah demi membuat design ponsel yang lebih tipis dan elegan,” cuitnya.
Baca Juga: Vlogger, ini Deretan Aplikasi Edit Video Smartphone Yang Dukung Kreativitasmu
Alasan kedua adalah, dengan baterai tanam memungkinkan pabrik ponsel untuk memiliki fitur tahan ciptratan air, tahan air dan tahan debu. “Kalian masih ingat kan besarnya ponsel yang menggunakan baterai yang mudah diganti?
Dari lansir dari sejumlah sumber, dalam beberapa tahun terakhir, dapat dipastikan semua produk smartphone telah menggunakan baterai tanam. Kemungkinan penggunaan baterai tanam atau non-removable battery ini pertama digunakan oleh perusahaan Apple. Tepatnya, dimulai pada tahun 2007, saat Apple mengklaim tak lagi menggunakan baterai lepas.
Akhirnya, produsen smartphone lain yang menggunakan system Android mengikuti jejak dari perusahaan Steve Jobs tersebut, hingga kini semua smartphone trennya menggunakan baterai tanam.***
