Perjuangan Keluarga Muslim Asal Banyumas di Los Angeles, Supaya Tetap Istiqomah dalam Islam

- 7 Mei 2021, 04:00 WIB
Masjid At-Thohir jadi bangunan monumental perjuangan muslim Indonesia di Los Angeles
Masjid At-Thohir jadi bangunan monumental perjuangan muslim Indonesia di Los Angeles /Gus Hayid/nu.or.id/Lensa Banyumas


LENSA BANYUMAS - Menjadi muslim di negeri yang cenderung Islamophobia karena rentetan peristiwa berdarah, tidaklah mudah.

Tragedi 11 September 2001 silam, cukup berdampak bagi kaum muslim di Amerika. Setelah tragedi itu, kaum muslim dituntut menjadi warga inklusif untuk mengurangi Islamophobia.

Demikian yang dirasakan Mokhamad Taufik, warga muslim alumni SMAN 1 Purwokerto yang kini menetap di Los Angeles, California, Amerika.

Baca Juga: Ketua PP Muhammadiyah: Pengusiran Jemaah Bermasker Tak Sesuai Kaidah Islam

Taufik menceritakan, selain berbaur hidup dengan pemeluk agama lain, kaum pendatang muslim juga harus mampu menampakkan potret Islam sesungguhnya. Sehingga gambaran sebagai sumber lahirnya kelompok teroris, makin terkikis.

Di tengah lingkungan dengan segala tantangan yang dihadapi, bersama keluarga muslim Indonesia lainnya Taufik dan istrinya Siti Tobibah, berusaha istiqomah dalam Islam.

Berbagai upaya dilakukan, satu di antaranya memfasilitasi dan mengarahkan pendidikan putra putri mereka supaya ke-Islamannya tetap terjaga di tengah lingkungan non muslim.

"Sejak anak-anak lahir, kami selalu mencari tempat tinggal yang dekat dengan masjid. Itu sulit, karena jumlah masjid juga terbatas. Kami juga mewajibkan anak-anak untuk mengikuti kajian Islam setiap weekend, sebagai penyeimbang pendidikan formal di Amerika," katanya.

Menurut Taufik yang sudah menetap lebih dari 20 tahun di LA ini, cobaan hidup sebagai muslim yang sesungguhnya sepertinya bisa dirasakan dengan tinggal di negara Adikuasa tersebut.

Memiliki Masjid Sendiri
Sebagai minoritas, warga muslim terus berjuang mendapatkan tempat di tengah pandangan orang Barat yang menganggap muslim sebagai masyarakat konservatif.

"Alhamdulillah setelah hampir 30 tahun berjuang, warga muslim Indonesia di Los Angeles makin berkembang bahkan sekarang sudah punya masjid sendiri," kata Taufik.

17 Agustus 2017 jadi hari bersejarah bagi komunitas muslim Indonesia di Los Angeles, California.

Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI, mereka akhirnya berhasil membeli sebuah bangunan megah yang direncanakan jadi pusat dakwah dan kegiatan ibadah bagi muslim setempat.

Bangunan yang berdiri di 1200 S Kenmore Ave, Los Angeles, Amerika Serikat ini, kemudian diberi nama Masjid At-Thohir. Awalnya bangunan tersebut adalah sebuah gereja tua, tetapi sudah tak ada jemaahnya lagi.

"Masjid dibeli dari pengumpulan sumbangan warga muslim Indonesia di Los Angeles dan juga ada bantuan dari keluarga Thohir, Garibaldi 'Boy' Thohir," katanya.

Secara arsitektur, bangunan masjid itu tidak diubah karena termasuk bangunan bersejarah di Los ANgeles.

Bahkan saat sudah mulai memasuki tahap renovasi, tanda salib pada menaranya pun masih dipertahankan.

"Sekarang salibnya sudah dicopot dan akan diganti dengan lambang bulan dan bintang," katanya.

Melalui Indonesia Muslim Foundation Los Angeles (Imfola), mereka berupaya memakmurkan masjid dengan menjadi member Masjid At-Thohir.

Para pengurus masjid juga membentuk DIA (Dana Infaq Abadi) yang mengumpulkan iuran dana kematian untuk menjamin pengurusan dan penguburan jenazah secara Islam termasuk santunan biaya penguburan.

Seharusnya kata Taufik, ramadhan tahun ini Masjid At-Thohir sudah bisa dijadikan tempat ibadah secara penuh. Tapi karena pandemi dan kendala lainnya, renovasi bagian dalam baru berhasil diselesaikan sekitar 90 persen.

"Semoga dua atau tiga bulan lagi bisa diselesaikan sepenuhnya," ujar Taufik yang termasuk penasihat tim dakwah Masjid At-Thohir.

Editor: Dedy Sudianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x