Perhelatan BRI Liga 1 Mendorong Kebangkitan UMKM Ditengah Pandemi Covid 19 Varian Omicron

15 Februari 2022, 11:38 WIB
Perhelatan BRI Liga 1 Mendorong Kebangkitan UMKM Ditengah Pandemi Covid 19 Varian Omicron. / Kharrizma Kanya Sani /

LENSA BANYUMAS - Perhelatan BRI Liga 1 yang digelar di Bali sejak Desember 2021, meningkatkan geliat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Pulau Dewata ini.

Meskipun demikian, penyebaran virus Covid 19 varian Omicron menjadi tantangan dalam pelaksanaan BRI Liga 1.

Namun, pelaku UMKM rupanya masih bisa mengambil celah untuk meningkatkan omzet walaupun masih dihantui adanya restriksi mobilitas, dalam rangka memutus mata rantai pandemi Covid 19.

Antusiasme masyarakat yang tinggi terhadap gelaran BRI Liga 1 ditangkap oleh pelaku UMKM melalui digitalisasi bisnis.

Baca Juga: Entaskan Kemiskinan, Kadin Kebumen Siap Bantu Pulihkan Ekonomi Pasca Covid 19

Dengan “menggelar lapak” secara daring, pelaku UMKM bisa memperluas pangsa pasar dan memaksimalkan potensi penjualan.

“Saat pandemi, rata-rata para pengusaha UMKM kesulitan mendapat modal untuk membiayai bisnis. Dalam situasi itu, BRI hadir dan mendampingi para pelaku UMKM untuk bisa mempertahankan optimisme dalam berbisnis, sekaligus mendorong mereka yang ingin go digital,” kata Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto, yang juga merupakan Direktur Pembina BRI Regional Office Denpasar dilansir Lensa Banyumas.Pikiran-Rakyat.com dari rilisnya, Selasa 15 Februari 2022.

Menurut Solichin, digitalisasi pelaku UMKM menjadi jembatan bagi pelaku UMKM untuk tetap bertahan sekaligus bertumbuh di masa pandemi ini.

Hal ini berbanding lurus dengan hasil riset BRI Research Institute yang menyebut digitalisasi bisnis dapat mendongkrak pertumbuhan penjualan hingga dua kali lipat lebih.

Kucuran modal yang diberikan BRI, kata Solichin, menjadi pemicu bagi pelaku usaha untuk tetap bisa mengembangkan usahanya di tengah pandemi.

Untuk itu, BRI hadir memberikan pembiayaan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro agar pelaku usaha bisa naik kelas.

Berdasarkan data BRI Regional Office Denpasar, angka penyaluran KUR sangat menggembirakan.

Bagaimana tidak, sepanjang 2021, KUR Mikro BRI di wilayah Bali dan Nusa Tenggara terserap hingga 9,2 Triliun atau 102,16 persen dari target yang ditetapkan.

Solichin menyebutkan tahun 2022 ini, BRI juga aktif mengeluarkan sejumlah jurus untuk membangkitkan antusiasme sektor UMKM di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Komitmen ini tampak dari meningkatnya alokasi KUR Bali dan Nusa Tenggara menjadi Rp12,3 triiun pada 2022.

Nilai ini setara dengan 4,73 persen dari alokasi KUR BRI pada 2022 secara nasional yang sebesar Rp 260 triliun.

“Penyaluran KUR di Bali dan Nusa Tenggara ini mengalami peningkatan alokasi dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun lalu, BRI menyalurkan KUR Mikro di Bali, NTT, dan NTB sebesar Rp9,2 triliun atau 102,16 persen dari alokasi yang ditetapkan.  Sebanyak 341.390 orang masyarakat di Bali, NTB, dan NTT telah menikmati KUR Mikro BRI sepanjang 2021 dan didominasi sektor produktif sebesar 47 persen,” ujarnya.

Ajang sepak bola BRI Liga 1 ini mendapat antusiasme yang luar biasa dari masyarakat Indonesia.

"Kami harapkan penyelenggaraan BRI Liga 1 punya multiplier effect yang luas, termasuk para UMKM yang kini sudah banyak yang go digital," pungkas Solichin.

Sedangkan pemilik usaha kerajninan patung dan cinderamata kayu di Kuta, Ni Nyoman Indrawati yang merasakan penyaluran KUR menjadi salah satu pelaku usaha yang menerima modal usaha dari BRI sebesar Rp 100 juta.

Bisnisnya yang terus berkembang pun membuat Nyoman kembali mengajukan kucuran modal dan mendapatkan kembali dana KUR sebesar Rp 400 juta.

Modal usaha yang diterima tersebut digunakan Nyoman untuk mengembangkan penjualan secara daring melalui marketplace khusus kerajinan bernama Novica.com. 

Berkat kegigihannya dalam upaya go digital, kerajinan yang ditawarkan Nyoman sudah menjangkau pasar internasional, salah satunya Malaysia.

“Modal usaha yang kami terima ini sangat bermanfaat dan tentu mendorong kami untuk bisa tetap bertahan serta mengembangkan usaha kerajinan khas Bali hingga ke level internasional,” imbuh Nyoman.***

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: BRI

Tags

Terkini

Terpopuler