Menurutnya, dengan kayu randu juga sangat menekan biaya sehingga bisa lebih hemat.
Budidaya buah naga yang dikelola Sutrisno menggunakan pupuk organik.
Ia mengaku tidak menggunakan pupuk kimia dan hasil buahnya pun lebih segar dan manis.
Bahkan banyak konsumen yang beberapa kali datang kembali kepadanya untuk membeli karena cocok dengan rasanya.
Setiap dua pekan, buah yang di panen Sutrisno rata rata lebih dari 2 kuintal.
Setiap pekan tunas bunga juga selalu muncul.
Dan bunga buah naga mekar di malam hari dan baunya sangat harum.
Terkait hama hampir tidak ada, namun masalah yang dihadapi yakni munculnya cacar pada pohon.
Jika pohon terserang cacar, maka buah juga kurang bagus.
Untuk mengantisipasi agar tidak menjalar, kata Sutrisno perawatan dilakukan dengan membuang atau memotong batang yang terkena cacar.