Presiden Jokowi Minta Regulasi Berkaitan Belanja Pemerintah Disederhanakan

- 9 Juli 2020, 11:18 WIB
Presiden Jokowi saat melakukan rapat terbatas di Istana Negara, kemarin. Foto : Dok Instagram Presiden Jokowi
Presiden Jokowi saat melakukan rapat terbatas di Istana Negara, kemarin. Foto : Dok Instagram Presiden Jokowi /

Lensa Banyumas- Presiden Joko Widodo meminta regulasi yang berkaitan dengan belanja pemerintah lebih disederhanakan sesuai kebutuhan di masa yang memerlukan upaya luar biasa ini.

Menurut Jokowi di akun media sosial instagram pribadinya, di saat prediksi ekonomi dunia kurang menggembirakan, belanja pemerintah menjadi penggerak utama perekonomian kita di tengah pandemi.

Dan kuartal ketiga tahun ini akan menjadi kunci bagi upaya pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Sebanyak 2.200 Ton Bungkil Sawit dari Kalimantan Timur Siap Dikirim ke Vietnam

Baca Juga: Dapat Izin Bupati, Palawi Risorsis Segera Buka Destinasi Wisata dengan Penerapan Tatatan Normal Baru

Karena itulah, regulasi yang berkaitan dengan belanja pemerintah lebih disederhanakan sesuai kebutuhan di masa yang memerlukan upaya luar biasa ini.

Dalam rapat terbatas di Istana Negara, kemarin, Presiden Jokowi meminta belanja kementerian dipercepat, terutama yang anggarannya besar-besar.

Misalnya Kemendikbud dengan anggaran Rp 70,7 triliun, Kemensos Rp 104,4 triliun, Kemenhan Rp 117,9 triliun, Polri Rp 92,6 triliun, atau Kemenhub Rp 32,7 triliun.

Baca Juga: Tidak Mau Disebut Reklamasi Tapi Menimbun Sebagian Laut

Baca Juga: Tim Pemburu Koruptor Kembali Aktif

Selain itu, pembelanjaan pemerintah juga harus mengutamakan produk-produk yang ada di dalam negeri.

Di Kemenhan, misalnya, kalau bisa belanja di PT Dirgantara Indonesia, di Pindad, atau di PAL.

Begitu juga belanja sejumlah kebutuhan medis, tak perlu lagi beli dari luar, apalagi hanya berupa masker yang sudah banyak kita produksi. Produksi APD (alat pelindung diri) kita 17 juta per bulan, sementara yang terpakai kurang lebih 4-5 juta unit.

"Belanja pemerintah di dalam negeri akan memacu pertumbuhan ekonomi kita," tegasnya. ***

Editor: Muhammad Abdul Rohman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini