Inggris Putuskan Larang Huawei Beroperasi

15 Juli 2020, 11:16 WIB
Logo Huawei / Dok. /

Lensa Banyumas - Tekanan terhadap China tak pernah terhenti. Giliran Inggris, kini melarang operasi Huawei untuk jaringan 5G.

Keputusan itu dibuat karena Inggris kecewa dengan perilaku China atas Hong Kong.

Selain itu juga Inggris menganggap China tak terbuka atas kebenaran wabah virus corona.

Baca Juga: Konflik China-AS : Trump Cabut Perlakuan Khusus AS atas Hong Kong

Hal ini membuat ketegangan antar kedua negara meningkat. Membuat China marah namun membuat Trump senang. Padahal Januari silam Inggris menyatakan menerima Huawei.

Keputusan Inggris ini tak sebatas itu. Bahkan Perdana Menteri Boris Johnson menyatakan perusahaan pengembang jaringan telekomunikasi terbesar di dunia itu tak lagi diterima di Barat.

Inggris memastikan perusahaan-perusahaan pengguna jasa Huawei harus membatasi peran raksasa China dalam jaringan 5G hingga 35 persen pada 2023.

Baca Juga: Pemilik Sudah Meninggal, KTP Digunakan Dukung Calon Perseorangan di Pilkada

Setelah itu dalam empat tahun ke depan, dominasi Huawei atas 5G di Inggris akan terus berkurang hingga menjadi nol.

Bisikan Amerika Serikat mungkin berpengaruh atas keputusan PM Johnson. Belum lama ini Trump membisiki Inggris agar membalikkan keputusan yang dibuat Januari atas Huawei.

Inggris saat ini berada di posisi sulit. Belum lama menyatakan diri keluar dari Uni Eropa, kini giliran negeri Ratu Elizabeth ini siap-siap menerima balasan China.

Bahkan, sikap keterlaluan atas Huawei yang memerintahkan agar menyingkirkan semua peralatan terkait jaringan 5G, berpotensi membuat China meradang.

Amerika Serikat memandang jaringan 5G sebagai alat memata-matai barat oleh China.

Alasan langsung perubauan kebijakan terhadap Huawei itu te kait dampak sanksi baru AS terhadap teknologi chip.

Baca Juga: Ditemukan Kasus Covid-19, Kawasan Pasar Wage dan Sejumlah Jalan di Purwokerto Disekat

Menurut London, sanksi itu mempengaruhi kemampuan Huawei menjadi pemasok yang dapat diandalkan.

"Jelas konteksnya telah sedikit berubah dengan beberapa sanksi yang telah diberikan AS," kata Sekretaris Lingkungan Hidup George Eustice kepada Sky News dikutip Antara.

Amerika Serikat terlalu khawatir dominasi 5G yang berpotensi membawa China menuju supremasi di abad 21.

Jaringan 5G memang menawarkan kecepatan transmisi data dan peningkatan kapasitas jaringan.

Sebagai kekuatan intelijen kedua di Barat setelah Amerika Serikat, Inggris selalu diawasi para sekutunya terutama berurusan dengan penerimaan Huawei Januari lalu.

Editor: Agus Riyanto

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler