Bank Dunia Siap Galang Dana untuk Danai Pembangunan dan Pemulihan Beirut Setelah Ledakan

6 Agustus 2020, 15:52 WIB
Kondisi pascaledakan hebat di pelabuhan Beirut, Lebanon. Antara /

Lensa Banyumas- Bank Dunia mengaku akan mengkaji kerusakan dan kebutuhan Lebanon untuk memulihkan diri dari ledakan hebat di pelabuhan Beirut.

Bank Dunia juga akan membantu menggalang dana publik dan swasta untuk mendanai pembangunan kembali dan pemulihan.

Melalui pernyataannya, Bank Dunia bersedia memprogram kembali sumber-sumber yang ada saat ini serta mencarikan dana tambahan untuk mendukung pembangunan kembali kehidupan masyarakat yang terdampak oleh bencana ini.

Baca Juga: Miliki Sistem Pengawasan Khusus, Wuhan Diduga Bukan Tempat Awal Covid-19 Menyebar

Baca Juga: Berhasil Kembali Ke Bumi, Astronot NASA ini Menggunakan SpaceX Crew Dragon

Dikutip lensabanyumas.com dari Antara yang melansir Reuters, Bank tersebut tidak menunjukkan sumber daya mana yang dapat dialihkan untuk upaya pemulihan pascaledakan.

Pada Juni, lembaga pemberi pinjaman pembangunan multilateral itu mengumumkan akan mengalokasikan kembali 40 juta dolar AS (sekitar Rp 580 miliar) dari program kesehatan saat ini senilai 120 juta dolar (sekitar Rp1,7 triliun) bagi Lebanon untuk membantu negara itu memerangi pandemi virus corona.

Sedikitnya 135 orang tewas dan 5.000 lainnya luka-luka dalam ledakan pada Selasa (4/8) di pelabuhan Beirut.

Baca Juga: Fakta-fakta Turah Parthayana, Youtuber yang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

Baca Juga: Google Play Music Akan Digantikan YouTube Music Desember 2020, Ini yang Perlu Diketahui Pengguna

Insiden itu juga menyebabkan sekitar 250.000 orang kehilangan tempat tinggal setelah beberapa ledakan susulan mengguncang banyak bangunan.

Pada Rabu, juga tidak ada kejelasan apakah bencana itu akan mengubah negosiasi alot Lebanon dengan Dana Moneter Internasional (IMF).

IMF dan Lebanon sejak Mei telah mencoba menyusun paket dana talangan lebih luas untuk membendung krisis keuangan, yang dipandang sebagai ancaman terbesar bagi stabilitas negara itu sejak perang saudara 1975-90.

Baca Juga: Ingin Tebus Pupuk Bersubsidi, Petani di Wonosobo Wajib Gunakan Kartu Tani

Baca Juga: Hindari Penyimpangan Pupuk Bersubsidi, Kios Pupuk Lengkap di Wonosobo Dilarang Layani Luar Wilayah

Perundingan tersebut macet di tengah ketidaksepakatan mengenai skala kerugian finansial dalam sistem perbankan Lebanon. ***

Editor: Muhammad Abdul Rohman

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler