Urban Farming Solusi Tepat Pertanian di Kota, Ini Kata Menteri Syahrul Yasin

31 Desember 2021, 15:13 WIB
Urban Farming solusi pertanian di wilayah kota. /Twitter.com/@Syahrul_YL/

LENSA BANYUMAS - Persentase populasi penduduk Indonesia di daerah perkotaan cenderung meningkat sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS).

Kondisi ini berpengaruh terhadap komoditas pangan, diantaranya produk-produk hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan.

Namun sebenarnya pertanian bisa digerakkan di kota dengan memanfaatkan lahan yang ada seperti ditegaskan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

"Kita harus mengoptimalkannya dengan teknologi. Saya mendorong agar pertanian di kota (urban farming) bisa berkembang secara massif hingga tingkat kecamatan," tandas Menteri di akun twitter pribadinya,Jum'at, 31 Desember 2021.

Baca Juga: Resmikan Laboratorium Lapangan Fakultas Pertanian di Patikraja, Rektor: Unsoed Tidak Ingin Jadi Menara Gading

Menurutnya, Urban Farming juga bisa menjadi sarana edukasi bagi para milenial untuk terjun ke dunia pertanian.

"Karenanya akan semakin banyak anak muda bertani dan pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan ketahanan pangan nasional," tandas dia.

Komoditas pangan dari urban farming yang dapat dikembangkan diantaranya produk-produk hortikultura seperti sayuran dan buah-buahan.

Produk pertanian pada umumnya dihasilkan dari daerah pedesaan namun seiring bertambahnya waktu maka luas lahan pertanian semakin berkurang karena adanya alih fungsi lahan pertanian.

Dari laman BRIN dikutip, urban farming sangat perlu dikembangkan karena teknologi ini tidak banyak memerlukan lahan luas tetapi mempunyai produktifitas yang cukup tinggi.

Teknologi pertanian perkotaan atau teknologi urban farming merupakan salah satu solusi untuk permasalahan tersebut, contohnya adalah teknologi budidaya tanaman berbasis air atau hidroponik.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama mitra kerja Komisi VII DPR RI juga pernah menggelar diseminasi hasil inovasi terkait teknologi hidroponik guna mendukung urban farming di Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB) BPPT Soni Solistia Wirawan menyebut, teknologi hidroponik yang diberikan adalah hasil desain dari Pusat Teknologi pertanian dan Pusat Teknologi Bioindustri.

Teknologi ini telah dikembangkan oleh BPPT sejak 20 tahun yang lalu dan akan terus dilanjutkan untuk mendukung urban farming.***

Editor: Ady Purwadi

Tags

Terkini

Terpopuler