Orangtua Yodi Prabowo Tak Percaya Anaknya Bunuh Diri dan Depresi

25 Juli 2020, 20:52 WIB
Editor Metro TV Yodi Prabowo diduga meninggal dunia karena bunuh diri. (Foto Antara) /

Lensa Banyumas - Kematian editor Metro TV Yodi Prabowo menemui titik terang. Ia diduga bunuh diri setelah menelan narkoba jenis ekstasi dan terindikasi depresi.

Namun orang tua Yodi Prabowo tak percaya jika anak lelaki mereka berusia 26 tahun itu memiliki tekanan batin yang menyebabkan depresi.

Orang tua korban, mengaku belum sepenuhnya menerima hasil penyelidikan polisi tersebut.

Baca Juga: Yodi Prabowo Kemungkinan Depresi Usai Konsultasi ke Dokter Kulit RSCM

Pihak keluarga meminta polisi segera mengungkap siapa pelaku yang menghabisi nyawa anaknya.

“Kalau dibilang dia bunuh diri, nanti keenakan yang bunuh (karena tidak diungkap),” kata ibu Yodi, Turinah.

Ibu Yodi yakin anaknya tewas dibunuh karena banyak luka tusuk di tubuh anaknya.

Menurut ayah Yodi Prabowo, Suwandi, tingah laku almarhum sebelum meninggal tidak menunjukkan gejala depresi maupun stres berat.

Baca Juga: Yodi Prabowo Diduga Pakai Narkoba Jenis Ekstasi Sebelum Bunuh Diri

Selama beberapa hari terakhir, interaksi korban dengan keluarga masih terbilang normal tanpa gejala mencurigakan.

Bahkan Suwandi mengatakan sebelum Yodi Prabowo meninggal masih bekerja seperti biasa dan masih beraktivitas normal di rumah.

"Dia masih mau mengantar ibunya ke tempat urut," jelasnya.

Baca Juga: Kronologi Tewasnya Editor Metro TV Yodi Prabowo yang Diduga Bunuh Diri

Seperti diketahui polisi menetapkan tewasnya editor Metro TV Yodi Prabowo disebabkan karena bunuh diri dengan sebelumnya mengkonsumsi narkoba yang mengandung amfetamin.

Dugaan sementara Yodi depresi usai menjalani konsultasi di dokter kulit RSCM yang merekomendasikannya tes HIV.

Sebelum mengambil hasil tes, Yodi Prabowo sudah diketemukan tewas di pinggir tol JORR ulujami, Jakarta Selatan. ***

Editor: Agus Riyanto

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler