Harimau 'Ciuniang Nurantih' Jadi Korban Konflik Satwa Liar, BKSDA Membawanya ke TN Kerinci Seblat

- 1 Maret 2021, 08:03 WIB
Harimau Sumatera korban konflik satwa liar.
Harimau Sumatera korban konflik satwa liar. /Twitter@Kementerian LHK

"Ketika konflik terjadi, sering satwa liar menjadi korban sehingga diperlukan kesadaran masyarakat yang berada disekitar habitat harimau bahwa didaerahnya merupakan area rawan konflik. Maka segera laporkan ke BKSDA terdekat," tandas Wiratno pada Minggu, 28 Februari 2021 di Jakarta.

Pelaporan ini katanya agar mendapatkan arahan terkait dengan upaya mitigasi dan penanganan konflik satwa liar. Dengan demikian, kejadian seperti yang menimpa Harimau Ciuniang Nurantih tidak akan terulang lagi.

Sementara Direktur Eksekutif Yayasan Arsari Djojohadikusumo (YAD), Catrini Pratihari Kubontubuh mengatakan, penggunaan helikopter ini bukan hanya untuk mempersingkat waktu perjalanan saja namun untuk memastikan bahwa lokasi pelepasliaran harimau tersebut terjamin keamanannya.

"Keamanan bagi satwanya itu sendiri maupun bagi manusia. Sehingga harus dicari lokasi yang tidak terjangkau oleh manusia, untuk ini dipermudah dengan menggunakan helikopter," tutur dia.

Catrini menambahkan, sebuah GPS Collar juga telah dipasangkan untuk memantau pergerakan Ciuniang Nurantih. Salah satunya untuk mengantisipasi jika terpantau mendekati pemukiman.***

 

Halaman:

Editor: Ady Purwadi

Sumber: Kementerian LHK


Tags

Artikel Pilihan

Terkini