Budidaya Ikan Nila Ala Inovasi dan Teknologi Susanto Di Sleman DIY

- 20 Maret 2021, 15:23 WIB
Budidaya Ikan Nila Ala Susanto di Sleman, DIY. / kkp.go.id
Budidaya Ikan Nila Ala Susanto di Sleman, DIY. / kkp.go.id /

Kolam yang tadinya hanya delapan menjelma menjadi 104 titik. Begitupun dengan anggota kelompok budidaya bertambah menjadi 29 orang.

"Untung yang didapat menjadi pembudidaya terbilang tinggi. Dari setiap panen, Susanto bisa mengantongi Rp.15 juta per kolam. Sedangkan anggota kelompok di rentang Rp. 5 juta sampai Rp. 8 juta," ujarnya.

Namun, Susanto mengakui, sejak pandemi Covid-19 yang merebak pada bulan Maret 2020, sempat mempengaruhi usaha nila nya.

Ancaman naiknya harga pakan hingga hasil panen yang tak terserap, sempat membuatnya khawatir. Namun kekhawatiran Susanto itu berangsur-angsur hilang seiring permintaan yang terus datang dan harga pakan yang ternyata stabil.

"Ikan nila produksi kami sudah dipasarkan di berbagai tempat, baik secara eceran maupun skala besar. Pasarnya meliputi berbagai daerah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah," akunya.

Selain itu, Susanto juga banyak mendapat bantuan dari pemerintah melalui pembinaan, pendampingan, dan berbagai bantuan seperti kincir, dan pelatihan.

"Saya banyak dibantu oleh pemerintah seperti pembinaan, pendampingan, dan berbagai bentuk bantuan seperti kincir, bantuan induk, dan pelatihan. Saya berharap dukungan ini terus berlanjut," pungkasnya.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan potensi lahan budidaya di Indonesia masih sangat luas, baik untuk komoditas air tawar, payau, juga laut.

Kemudian trend konsumsi hasil perikanan meningkat dari tahun ke tahun sehingga sub sektor ini menjanjikan nilai ekonomi yang tinggi.

Sejumlah program pun sudah disusun KKP untuk pengembangan perikanan budidaya tersebut.

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: kkp.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah