Deteksi Dini Penyakit Gagal Ginjal Kronik, Begini Caranya

- 20 Maret 2021, 18:15 WIB
Ahli Penyakit Dalam Ginjal dan Hipertensi RSPAD Gatot Subroto dr. Jonny, SpPD-KGH, MKes, MM / kcpdi.org
Ahli Penyakit Dalam Ginjal dan Hipertensi RSPAD Gatot Subroto dr. Jonny, SpPD-KGH, MKes, MM / kcpdi.org /

LENSA BANYUMAS - Kurva pasien penyakit gagal ginjal kronik di Indonesia terus meningkat. Dan sampai hari ini, belum ada sebuah cara yang bisa mengembalikan fungsi ginjal ke keadaan semula.

Karena itu, diperlukan kesadaran bersama untuk menjaga kesehatan ginjal sedini mungkin. 

Menurut Ahli Penyakit Dalam Ginjal dan Hipertensi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, dr. Jonny, Sp.PD-KGH, M.Kes, MM,  fungsi ginjal pertama adalah fungsi ekskresi yang memiliki peranan untuk membuang sisa-sisa metabolisme di dalam tubuh. Dimana ginjal mengolah makanan dan sisanya akan diproses di ginjal dan dibuang melalui urin.

Baca Juga: Stok Darah UDD PMI Banyumas Kritis

Kedua, ginjal memiliki fungsi membuang kelebihan cairan dimana jika ada cairan berlebih akan dibuang melalui ginjal. Juga sebagai organ sekresi atau menghasilkan berbagai hormon di dalam tubuh yang mengatur tekanan darah.

“Di dalam pembuluh darah ginjal juga ada saraf simpatik yang mengatur tekanan darah. Oleh karena itu hipertensi digabungkan dengan ginjal,” kata dokter Jonny dalam rilisnya yang diterima Lensa Banyumas-PIKIRAN RAKYAT.com, hari Sabtu 20 Maret 2021,

Hormon lain yang dihasilkan oleh ginjal, lanjut dr. Jonny adalah vitamin D yang mengatur pembentukan tulang dalam tubuh.

Selain itu ada hormon eritropoietin yang mengatur pembentukan sel darah merah sehingga dengan penyakit ginjal kronis hormon ini kurang sehingga HB-nya rendah.  

“Ginjal juga mengatur keseimbangan tubuh. Ginjal akan mengatur apabila kita kelebihan cairan maka dia akan di buang (buang air kecil). Kalau kekurangan dia akan mengkonservasi cairan supaya diserap dan dikeluarkan lebih sedikit. Oleh karena itu kepekatan (warna) kencing sangat menentukan keadaan cairan di dalam tubuh seseorang,” ungkapnya. 

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: Kpcdi.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini