Dalam kunjungan tersebut, Fadel juga menyampaikan salah satu pokok bahasan dalam GBHN adalah terkait pengembangan biosains di Indonesia.
MPR dalam hal ini ingin membuat GBHN yang akan berlaku selama 25 tahun.
Untuk itu MPR meminta pendapat dari anggota DPR, DPD, tokoh masyarakat, dan perguruan tinggi.
Dia menjelaskan, masukan dari ITB akan menjadi bahan utama berhubungan dengan pokok-pokok haluan negara dalam bidang pengembangan industri dan teknologi ke depan.
"Ternyata ini merupakan tujuh program utama dari ITB dan nomor satu yang berhubungan dengan itu (pengembangan bioteknologi). Dalam waktu dekat ini ITB akan memberikan dukungan dalam bentuk masukan berupa makalah, paper, sehingga ini bisa melengkapi dukungan bahan yang ada di MPR," ujar alumni Teknik Fisika ITB angkatan 78 itu yang dikutip Lensa Banyumas-PIKIRAN RAKYAT.com dari lama ITB: itb.ac.id.
ITB menyambut baik atas rencana tersebut.
Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., mengungkapkan, saat ini di ITB memiliki pusat-pusat penelitian dan Pusat Unggulan Iptek (PUI).
Salah satunya adalah Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi.
Dengan demikian harapan MPR dari ITB berupa hasil penelitian, paper, laporan senat akademik, dan seminar tentang GBHN yang nantinya akan menjadi produk pemerintah dalam realisasinya.
Editor: Rama Prasetyo Winoto
Sumber: itb.ac.id