LENSA BANYUMAS - Jalan hidup menjadi seorang pasien gagal ginjal kronik membuat AAN tidak terpuruk dalam duka.
Secercah harapan untuk hidup layaknya orang normal ia jalankan.
AAN memilih terapi Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) untuk mengganti fungsi ginjalnya yang telah rusak. AAN memilih terapi Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) untuk mengganti fungsi ginjalnya yang telah rusak.
Baca Juga: Pemdes Kadilangu Kebut Vaksinasi Bagi Lansia Sampai Malam
Selama dua tahun menjalani CAPD, ia seringkali pontang-panting ke Rumah Sakit Hermina Bekasi, Jawa Barat, untuk mengambil cairan dianeal.
Dalam sebulan ia harus mengambil sebanyak 120 kantong cairan dianeal yang terbungkus di dalam 20 box dengan berat 280 kilogram.
Menurut AAN, mengambil cairan sebanyak itu bukanlah perkara mudah.
Ia harus membawa sebuah mobil dengan ukuran besar untuk bisa membawa cairan itu ke rumah. Tentu saja hal itu menjadi persoalan.
Masalahnya, dari 59 pasien CAPD di RS Hermina Bekasi tidak semuanya memiliki kendaraan dan tidak memiliki biaya untuk menyewa kendaraan.